Monday, March 3, 2008

3 MARET 2008

JAKARTA 3 MARET 2008

Ratusan Warga Antri Air Karena Listrik Mati

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Ratusan warga RT 05/RW 01 Jl Jagakarsa Jakarta Selatan, Senin pagi, berdatangan untuk mengantri air di rumah salah seorang warga yang memiliki pompa tangan, akibat pompa air tak bisa digunakan karena aliran listrik mati sejak Sabtu (1/3) jam 22.00 WIB. "Antrian ini sudah sejak kemarin (2/3), kami sudah menghubungi PLN kenapa listrik kami mati, tapi sampai sekarang tak ada respon," kata ibu Zulfah, seorang warga yang terpaksa mengangkut dua ember air ke rumahnya agar anak-anaknya bisa mandi sebelum sekolah.

Ibu Zulfah mempertanyakan PLN yang jika warga telat membayar sehari-dua hari saja sudah diancam akan dicabut listriknya, namun ketika terjadi mati listrik yang tidak diketahui sebabnya, PLN tidak segera bergerak mengatasinya .

Sementara itu, Ibu Lilis menyatakan prihatin atas kerugian yang diderita warga akibat keteledoran PLN ini, karena selain warga terpaksa disibukkan oleh persoalan air, sejak Sabtu malam otomatis warga berhenti melakukan banyak aktivitas seperti menonton TV. "Makanan di kulkas banyak yang busuk, kami juga tak bisa mencuci dengan mesin, tak bisa menyetrika, dan menanak nasi, kalau malam anak-anak juga tak bisa belajar karena gelap. Apalagi banyak warga yang berdagang. Pokoknya kami rugi ratusan juta rupiah ," katanya.

Ia meminta PLN segera bertindak, karena warga tak bisa bertahan hidup tanpa listrik lebih lama lagi dan akan menuntut PLN jika sampai hari Selasa belum juga melakukan perbaikan listrik.

Warga Jagakarsa tersebut sampai berita ini diturunkan masih sibuk mengantri dan memompa air ke ember berwarna-warni sambil menggerutu dengan wajah jengkel.

JAKARTA 3 MARET 2008
KPK Tiga Jam Geledah Rumah Sjamsul Nursalim
(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin dini hari menggeledah rumah pengusaha yang termasuk obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Sjamsul Nursalim, selama tiga jam.

Tim penyidik KPK memulai penggeledahan sekira pukul 00.00 WIB. Penggeledahan dilakukan secara tertutup, sehingga seluruh proses penggeledahan tidak bisa dipantau oleh wartawan.

Rumah tersebut berlokasi di Jalan terusan Hang Lekir 2 Kavling WG Nomor 9 Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Rumah itu berpagar bahan campuran semen dan besi setinggi hampir lima meter.

Gerbang utama rumah tersebut terbuat dari pelat besi yang juga setinggi sekira lima meter. Sejumlah wartawan hanya bisa memanfaatkan celah di gerbang tersebut untuk melihat suasana di halaman rumah. Melalui celah tersebut terlihat sejumlah penyidik KPK hilir mudik. Selain itu, aparat kepolisian juga tampak bersiaga dilengkapi senjata api laras panjangnya.

Pintu gerbang terbuka sekira pukul 03.00 WIB. Seketika itu pula dua mobil keluar dari halaman rumah tersebut. Mobil merek Kijang Inova berwarna hitam keluar lebih dulu. Selain beberapa penyidik KPK, mobil itu membawa dua orang lain, laki-laki dan perempuan, yang menutupi muka menggunakan kertas koran.

Begitu juga dengan mobil kedua. Di dalamnya terdapat seorang pria dan seorang wanita yang menutup rapat muka mereka masing-masing.

Ketua RT 06 RW 08, Sambiyo, yang berada di dalam pagar rumah saat penggeledahan, mengatakan bahwa penyidik KPK membawa sejumlah barang setelah penggeledahan. Barang-barang tersebut, katanya, dimasukkan ke mobil yang kemudian meninggalkan rumah tersebut.

Namun demikian, Sambiyo membenarkan bahwa penyidik KPK membawa dua pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah Sjamsul Nursalim.

Selama menjabat RT dalam dua periode, Sambiyo mengatakan, tidak pernah melihat Sjamsul Nursalim berada di rumah tersebut.

Bahkan, dia menegaskan, keluarga Sjamsul tidak tinggal di rumah tersebut. "Hanya satpam dan pembantu," katanya.

Sebelumnya, KPK menangkap oknum jaksa berinisial UTG di salah satu rumah di Jakarta Selatan, karena tertangkap tangan menerima uang senilai 660.000 dolar Amerika Serikat (AS) Bersama UTG yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, KPK juga menangkap seorang perempuan berinisial AS, yang diduga sebagai pemberi uang. AS masih menjalani pemeriksaan di KPK.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan bahwa pemberian uang itu diduga adalah bentuk penyuapan terkait kasus BLBI.

Kejaksaan Agung pada Jumat (29/2) mengumumkan, menghentikan penyelidikan dua kasus BLBI, yaitu kasus BLBI yang melibatkan obligor Bank Central Asis (BCA) dan Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).

Kejaksaan Agung tidak menemukan perbuatan melawan hukum yang mengarah pada tindak pidana korupsi dalam kedua kasus tersebut.

Penyelidikan salah satu kasus BLBI itu dipimpin oleh jaksa Urip Tri Gunawan, seorang jaksa dari Bali.

www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 3 MARET 2008
UAE Desak Masyarakat Internasional Hentikan Serangan Israel
(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Uni Emirat Arab (UAE), Ahad, mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, dan menyeru masyarakat internasional agar menghentikan serangan Israel yang berlanjut terhadap rakyat Jalur Gaza.

Dalam satu pernyataan mengenai perkembangan terakhir di Jalur Gaza, UAE mencap aksi militer Israel sebagai kejahatan terhadap rakyat sipil Palestina, demikian laporan Kantor Berita Emirat.

"Kejahatan yang sedang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza adalah pelanggaran nyata terhadap semua konvensi dan piagam kemanusiaan internasional," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.

Kejahatan itu mesti mengundang aksi segera dari Dewan Keamanan (DK) PBB guna mengakhiri semua aksi penindasan, pembunuhan dan pemusnahan, katanya.

"UAE, saat mendukung rakyat Palestina yang malang, menyampaikan kembali kesediaan kuatnya untuk memberi bantuan yang mungkin diberikan kepada semua korban agresi ini dan memberi sumbangan kepada setiap upaya perorangan, Arab dan internasional guna menghentikan pembantaian terhadap rakyat Palestina," katanya.

Sebanyak 65 orang Palestina tewas sementara 320 orang lagi cedera Sabtu, dalam operasi darat militer bersekala-besar ke dalam wilayah utara Jalur Gaza.

Hari Ahad, dua lagi orang Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap bagian utara Jalur Gaza dan tentara Israel menembak hingga tewas seorang anak laki-laki di kota Al-Khalil di Tepi Barat Sungai Jordan selama bentrokan dengan warga yang memprotes serangan itu.

Seorang pejuang Palestina, anggota sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) --Brigade Al-Qassam, tewas Ahad malam, dalam serangan baru Israel terhadap bagian utara Jalur Gaza, kata beberapa pejabat rumah sakit.

HAMAS, dalam satu selebaran, menyatakan pesawat udara Israel dengan menggunakan satu rudal menyerang Jabalia timur di bagian utara Jalur Gaza, menewaskan satu dan melukai dua orang lagi.

Mo'aweya Hassanaein, pemimpin layanan gawat darurat dan ambulan di Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 32 orang Palestina tewas dalam operasi militer Israel di bagian utara Jalur Gaza, Sabtu lalu.

Serangan Sabtu oleh Angkatan Bersenjata Israel dilancarkan menyusul tiga hari serangan udara gencar terhadap Jalur Gaza, sehingga menewaskan 65 dan melukai 320 orang Palestina.

Satu serangan menghancurkan satu pabrik logam di bagian tengah Jalur Gaza dan serangan lain ditujukan ke satu tempat kerja di sebelah utara Kota Gaza, kata beberapa saksi mata.

Abu Mujahed, jurubicara faksi Komite Perlawanan Rakyat, yang berafiliasi pada HAMAS, mengatakan kepada wartawan kelompok pejuang Palestina tersebut "menerima pesan Israel", dan "Israel mesti menunggu pesan kami".

Ia juga mengatakan serangan Israel saat ini takkan pernah melemahkan perlawanan bersenjata Palestina terhadap kejahatan berupa pendudukan, dan menambahkan serangan roket terhadap Israel akan berlanjut.
www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 3 MARET 2008
Presiden Ramos Horta Maafkan Alfredo Reinado
(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta telah memaafkan Alfredo Reinado dan meminta pemerintah mendukung keluarga pemimpin kelompok gerilyawan yang tewas dalam upaya pembunuhan terhadap dirinya di Dili 11 Februari lalu itu.

Pemberian maaf Presiden Ramos Horta kepada Alfredo Reinado itu diungkapkan Presiden Sementara Timor Leste, Fernando "Lasama" de Araujo setelah menjenguk Horta di Rumah Sakit Royal Darwin, demikian ABC melaporkan Senin pagi.

Selain memaafkan, Presiden Ramos Horta juga meminta pemerintah Timor Leste untuk mendukung keluarga Alfredo Reinado, katanya. Fernando juga mengatakan, pemulihan kesehatan Presiden Ramos Horta berjalan dengan sangat baik.

Pernyataan Fernando tentang pemberian maaf Presiden Ramos Horta kepada Alfredo Reinado itu muncul sehari setelah media internasional memberitakan tentang penyerahan diri Amaro da Silva Susar, tersangka kedua yang paling dicari terkait dengan insiden serangan 11 Februari terhadap Horta oleh kelompok pemberontak itu. Amaro dilaporkan menyerahkan diri di Distrik Aileu, tenggara Dili Sabtu malam, kata Juru bicara operasi gabungan militer dan polisi Timor Leste, Filomento de Jesus.

"Saya menyerah karena ingin negara saya maju di masa depan, agar rakyatnya dapat hidup dengan tenang," katanya. Serangan kelompok gerilyawan tentara yang membelot pimpinan Alfredo Reinado pada 11 Februari lalu itu tidak hanya dilakukan kepada Presiden Ramos Horta tetapi juga kepada Perdana Menteri Xanana Gusmao.

PM Xanana Gusmao selamat tanpa cidera apa pun sedangkan Presiden Ramos Horta selamat dengan dua luka tembak. Ia pun terpaksa dievakuasi dari Dili ke Rumah Sakit Royal Darwin untuk menjalani perawatan intensif sejak 11 Februari malam.

PM Australia, Kevin Rudd, memberikan perhatian besar pada insiden serangan terhadap kedua pemimpin Timor Leste itu ditandai dengan kunjungan singkatnya ke ibukota negara itu pada 15 Februari lalu.

PM Rudd bahkan juga menyempatkan diri menjenguk Presiden Ramos Horta di Rumah Sakit Royal Darwin, Northern Territory. Saat ditengok Presiden Horta masih dalam kondisi "koma".

Ia menyebut Presiden Ramos Horta sebagai "seorang pejuang" dan ia berjanji kembali menengok kepala negara Timor Leste itu jika kondisi kesehatannya telah mulai membaik.

Dalam kunjungan singkatnya di Timor Leste 15 Februari lalu itu, PM Rudd tidak hanya bertemu PM Xanana Gusmao tetapi juga pemimpin Partai Fretilin Mari Alkatiri.

Dalam pertemuan dengan PM Xanana Gusmao, PM Rudd mendiskusikan masalah kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, seperti pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan pekerjaan bagi para pemuda serta pembangunan perdesaan.

Ia mengakui pentingnya penyediaan lapangan kerja bagi para pemuda Timor Leste selain dukungan di bidang keamanan.
Dukungan Australia pada Timor Leste akan tetap ada baik di masa baik maupun sulit karena negara itu adalah sahabat baik Australia, kata PM Rudd.

Kunjungan singkat PM Rudd pada 15 Februari itu terjadi sehari setelah jasad Alfredo Reinado dimakamkan di Dili. Kunjungan tersebut adalah kunjungan kedua Rudd sejak ia menduduki kursi perdana menteri Australia.

Untuk membantu pemulihan keamanan dan ketertiban di Timor Leste, Australia juga telah mengirimkan sedikitnya 270 tentara dan polisi tambahan ke negara itu.

Berkaitan dengan krisis Timor Leste, Surat kabar "The Australian" melaporkan, sebelum tewas dalam insiden serangan 11 Februari lalu, Alfredo Rainado sempat mengungkapkan pandangannnya tentang PM Xanana Gusmao dalam kaset DVD yang kini banyak beredar di masyarakat negara itu. Alfredo Reinado menuding PM Xanana Gusmao sebagai "seorang pembohong" dan arsitek krisis di Timor Leste tahun 2006. "Tewasnya Alfredo Rainado akan menghilangkan gangguan keamanan bagi Timor Leste dan diharapkan akan ada kemajuan yang lebih baik dalam jangka panjang. Kita menyambut baik tewasnya Alfredo," katanya.

Ketua Pusat Asia Tenggara Fakultas Studi-Studi Asia ANU itu mengatakan, selama ini Alfredo didukung oleh kelompok warga Timor Leste yang menganggur dan tidak mendapat perhatian dari pemerintahan yang lama dan pemerintahan yang kini berkuasa. "Dengan tewasnya Alfredo, posisi golongan ketiga ini menjadi lebih lemah," kata akademisi yang sudah tiga kali mengunjungi Timor Leste sepanjang 2006 dan 2007 itu.

Insiden serangan 11 Februari dini hari lalu semakin memperpanjang peristiwa berdarah yang mendera negara kecil tetangga Indonesia dan Australia itu sejak 2006 lalu.

Pertikaian berdarah itu setidaknya telah menewaskan 37 orang dan mengakibatkan 155 ribu warga meninggalkan rumah-rumah mereka. Pemerintah Timor Leste pun meminta bantuan tentara asing untuk memulihkan stabilitas.

www.news-independent.blogspot.com