Saturday, March 1, 2008

1 MARET 2008

JAKARTA 1 MARET 2008

DPR RI Bohongi Rakyat karena Tunda Sahkan RUU Pemilu

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Jeirry Sumampouw, menilai DPR RI telah membohongi rakyat dengan kinerjanya yang tidak efektif karena terus menunda pengesahan Rancangan Undang Undang (RUU) Pemilihan Umum (Pemilu).

"Bagi kami, penundaan pengesahaan Undang Undang (UU) Pemilihan Umum (Pemilu) sangat memprihatinkan, bahkan sudah keterlaluan. Berkali-kali DPR RI membohongi rakyat dengan kinerjanya yang tidak efektif," katanya.

Sebagaimana diberitakan, untuk ketiga kalinya DPR RI menunda Rapat Paripurna guna pengesahan RUU Pemilu, yakni pada Selasa (26/2), lalu Kamis (28/2) dan kemudian Senin (3/3) nanti. "Dari kenyataan ini menunjukkan DPR terkesan tak peka dan tidak peduli dengan kepentingan rakyat banyak yang menunggu-nungu pengesahan UU ini," katanya.

Jelas, menurut Jeirry Sumampouw, DPR RI yang mestinya bekerja untuk rakyat, ternyata lebih mementingkan kursi serta menjaga posisinya ketimbang kepentingan publik. "Hal kedua yang saya nilai ialah, kerja-kerja DPR RI, khususnya dalam Panitia Khusus (Pansus) dan Tim Sinkronisasi (RUU Pemilu) tak efektif dan tidak efisien serta sangat boros," ungkapnya.

Sedangkan yang ketiga, demikian Jeirry Sumampouw, setelah melalui proses di Pansus RUU Pemilu, yakni adanya tim sinkronisasi itu dan forum lobi yang sudah bertugas selama kurang lebih sebulan, ternyata DPR RI tak bisa menghasilkan sesuatu untuk dijadikan bahan dalam paripurna. "Jadi, sebetulnya yang terjadi kemarin (Rapat Paripurna Kamis 28/2) adalah karena DPR RI-nya yang tidak siap dengan materi yang akan dilampirkan," katanya.

Karena itu, Jeirry Sumampouw sanksi jika pada Senin (Rapat Paripurna berikutnya) segalanya sudah beres. "Melihat materi yang akan disiapkan begitu banyak dan nuansa kepentingan Parpol maupun perorangan sangat kuat dalam dua materi krusial yang tersisa, maka saya khawatir itu tidak akan selesai Senin nanti," katanya.

Dua materi krusial dimaksud dan yang merupakan pengganjal langkah memuluskan proses pengesahan RUU Pemilu itu, ialah, mengenai perhitungan sisa suara, apakah di Daerah Pemilihan (Dapil) saja atau dibawa ke provinsi, serta proses penentuan calon terpilih (menggunakan metode suara terbanyak atau nomor urut).

"Kami tentu mendorong agar secepatnya pengesahan UU Pemilu itu terlaksana. Tapi melihat kenyataan di Parlemen ini, kami khawatir paripurna akan ditunda lagi," kata Jeirry Sumampouw.

www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 1 MARET 2008

Perangi Rokok Bersama Kita Bisa

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Jumlah perokok ingusan terbilang gemuk. Global Youth Tobacco Survey pada 2006 mengungkap fakta lebih satu dari sepuluh pelajar (12,6 persen) SMP Indonesia adalah perokok. Mereka bukan kategori perokok coba-coba, tapi para pelajar yang sudah getol betul membakar lintingan tembakau.

Toh, dari jumlah itu, hanya 3,2 persen pelajar yang terperosok ketagihan (addiction) merokok. Mereka benar-benar sulit disembuhkan. Artinya, ada ruang harapan yang besar untuk membawa kembali anak-anak yang urung ketagihan--sebanyak 96,8 persen sisanya--untuk kembali ke 'jalan yang benar'.

Motivasi diri menjadi kata penting untuk keluar dari jerat rokok. DTMH, MARS. Jika terapi motivasi juga membentur tembok, maka satu-satunya jalan pintas adalah memberi bantuan obat. Saat ini menurut dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), di dunia sudah tersedia tiga jenis obat antirokok. Yang ada di Indonesia baru satu, yakni farenicln.

Farenicln ibarat bom nuklir: ia bisa meluluhlantakkan kecanduan nikotin dalam tempo singkat. Cara kerja obat ini, kata Tjandra, memang menggantikan posisi nikotin di dalam otak. Ibarat mobil, ia menyusul dari sebelah kiri. Dengan begitu, nikotin tak lagi memiliki ruang di dalam otak. Inilah cara express memupuskan mata rantai kerinduan para perokok terhadap lintingan tembakau.

Namun Seto Mulyadi menggarisbawahi peran keluarga sebagai benteng kokoh menangkal virus rokok. Jauh-jauh hari, kata Seto, orang tua mesti membenamkan nilai-nilai dalam benak setiap anggota keluarga bahwa merokok adalah kekeliruan. Hinga pada akhirnya semua anggota keluarga kompak--tertanam dalam alam bawah sadar--bahwa merokok sebagai sesuatu yang melanggar batas. Suritauladan dari ayah juga memegang peran strategis.

Suka tidak suka, kesadaran tentang bahaya merokok harus terus dikobarkan. Alasannya: saat ini terjadi pemutarbalikan fakta yang hebat tentang rokok lewat banjir iklan di media massa. Rokok digambarkan sebagai simbol prestise, simbol pergaulan, simbol kreatifitas, atau simbol pergaulan.

Perlu ada dialog untuk menebas rayuan-rayuan menyesatkan iklan rokok. Tunjukkan kepada anak-anak ini, kalau di luar negeri iklan rokok justru bukan iklan yang keren. ''Yang ditonjolkan di sana malah gambar orang-orang yang sekarat karena rokok. Gambar paru-paru yang rusak dan sebagainya,'' tutur dia.

Kesadaran itu juga mesti ditumbuhkan di tingkat keluarga. Kesadaran, menurut Seto, mesti ditumbuhkan melalui cinta. Dengarkan terlebih dahulu suara sang anak. Apa yang ia butuhkan sebetulnya. ''Betul bahwa setiap orang butuh identitas, tetapi bukan begitu caranya. Tidak dengan mengepul rokok kemudian ia menjadi keren. Itu persepsi keliru,'' kata Seto.

Tanamkan kepada anak-anak, jikalau ingin tampil keren, kita harus berprestasi. Misalnya, memiliki nilai akademiknya yang tinggi, juara menyanyi, juara olaharaga, juara karate dan sebagainya. ''Nah, itulah keren, itulah yang kreatif. Bukan dengan tembakau yang beracun,'' kata Seto.

Hipnotis, mengapa tidak?
Hipnosis atau hipnotis kerap menjadi alat kejahatan. Namun, jika berada di tangan yang tepat, dia bisa menjadi terapi penghilang kebiasaan merokok yang ampuh. ''Bahkan pecandu berat rokok sekalipun,'' kata dr Erwin Kusuma, SpKJ yang sejak 1980-an menjadi hipnosist.

Secara singkat, terapi ini ditujukan untuk membangkitkan jiwa bawah sadar pasien untuk kemudian sang hipnosist menyisipkan 'program baru' dalam jiwanya yakni berupa 'doktrin': merokok adalah buruk. Namun, doktrin itu disampaikan dengan cara positif.

Ada dua cara yang dilakukan Erwin saat menghipnotis. Pertama, pasien diminta untuk memegang bandul berantai dan menggoyangnya. Kedua, pasien diminta untuk melakukan posisi tidur dan fokus pada saatu titik atau wilayah.

Selanjutnya Erwin akan memanfaatkan aura pasien dalam pengobatannya. Aura ini layaknya disket. Program baru yang dimasukkan sekaligus akan memupus program lama. Konsep inilah yang digunakan dalam terapi menghilangkan kebiasaan merokok.

Ketika pasien tertidur dan auranya diambil, Erwin mulai memasukkan program lewat kata-kata. ''Kita harus memasukkan kata-kata positif," ujarnya. Kata-kata positif tidak mengandung kata larangan seperti 'tidak', 'jangan', atau 'buruk'. Untuk menyampaikan pesan 'jangan merokok' kita bisa mengatakan: 'ingin menghirup udara segar'.

Keberhasilan pasien ditentukan oleh tiga hal: dukungan keluarga, dokter, dan yang terpenting, kesungguhan pasien. ''Dalam terapi hipnosis ini, pasien bertindak sebagai subyek yang aktif,'' kata Erwin yang membuka praktik hipnosis di Pro V Clinic di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hipnosis dapat pula dilakukan untuk anak-anak.


www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 1 MARET 2008

Soal Rokok, Negara tak Melindungi Rakyat

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Negara membuka keran besar bagi banjirnya rokok ke tengah masyarakat. Buktinya Indonesia ogah menandatangani Framework Convention on Tobbaco Control (FFTCC). Iklan rokok pun berseliweran. Tak ada larangan merokok bagi anak usia belia--membikin Indonesia menjadi surga perokok ingusan.

Untungnya DPR belakangan menggodok RUU Penanggulangan Dampak Kesehatan Akibat Tembakau. Kabarnya RUU tersebut sudah disetujui nyaris separuh anggota dewan, meski masih mengendap di meja para wakil rakyat ini. Anggota komisi IX DPR, Hakim Sorimuda Pohan, yang membawahi bidang kesehatan.

Mengapa RUU ini belum menjadi prioritas DPR?
Terlalu banyak UU yang diprioritaskan pada 2008. Yang bersuara keras mestinya badan legislasi. Yang mereka pentingkan justru RUU Keselamatan Hewan dan Ternak. Hewan dan ternak dianggap lebih penting dari manusia.

Mengapa legislasi merasa RUU ini tidak layak diprioritaskan?
Mereka hanya tertarik pada kejadian-kejadian mencolok. Satu orang mati karena tertimpa pohon asam di Lapangan Banteng, itu menarik. Sementara ribuan orang mati akibat rokok tiap tahunnya dianggap wajar.
Korban flu burung saat ini mencapai 100 orang. Karena beritanya bombastis, jumlah 100 orang ini dianggap sangat penting. Kecendikiawan anggota DPR belum mampu membaca data stastistik.

Pemasukkan kas negara sangat besar dari cukai rokok. Bagaimana pandangan Anda?
Rokok itu, semua orang tahu, barang haram. Jadi cukai seharusnya lebih besar dari pajak. Tapi pemerintah masih takut karena mengunyah mitos-mitos khawatir industri rokok gulung tikar atau petani kehilangan pekerjaan.
Cukai kita maksimum 50 persen, tetapi rata-rata cuma 31,5 persen. Indonesia saat ini sudah mampu memproduksi rokok Marlboro dan dijual juga di Singapura. Jika dalam dolar AS sekitar 0,93 dolar AS atau Rp 8500 per bungkusnya. Dari Rp 8500, yang masuk ke kantong pemerintah hanya Rp 3000, sisanya, Rp 5000, masuk kantong pengusaha.
Mari bandingkan dengan Singapura. Negeri ini tidak punya perkebunan dan pabrik rokok, tapi mereka mengenakan cukai rokok 70 persen per bungkusnya. Harga jual Marlboro di sana sekitar 7,74 dolar AS atau sekitar Rp 70 ribu. Keuntungan bagi pemerintah mencapai 5 dolar AS atau Rp 50 ribu, dan sisanya bagi pengusaha. Anda lihat kan keuntungan yang bisa diperoleh jika cukai rokok ditingkatkan?
Pemerintah Singapura mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari rokok. Sementara di sini, kita justru mendapatkan jumlah perokok yang semakin banyak. Ini karena harga rokok yang terlalu murah. Jika cukai rokok dinaikkan, negara dan pengusaha diuntungkan, rakyat terlindungi.

RUU ini akan meminta pemerintah menaikkan cukai rokok?
Selain menaikkan cukai rokok, RUU ini juga melarang merokok anak-anak usia di bawah 18 tahun. Orang dewasa juga dilarang meminta anak di bawah umur membelikan mereka rokok. Jika dilanggar, mereka akan dikenakan ancaman pidana.

Kapan kira-kira Indonesia akan menjadi bagian dari FCTC?
Hasil menggembirakan terjadi akhir November 2007. Rapat kerja komisi IX dengan Menteri Kesehatan Siti Fadillah memutuskan mendesak pemerintah segera menandatangani FCTC. Kita tunggu saja.


www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 1 MARET 2008

Makanan Organik

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Saat ini orang menyadari adanya peningkatan jumlah dan jenis makanan organik yang tersedia di pusat-pusat perbelanjaan bahan makanan. Salah satu jenis makanan sehat yang disebut sebagai makanan organik telah menyebar luas dari sangat eksklusif dan jarang menjadi mudah ditemui di pasaran.

Mungkin timbul pertanyaan dalam dirimu apa sih makanan organik? Apakah itu makanan yang sehat? Apakah aman untuk dikonsumsi? Apakah mereka cukup memberi keuntungan dengan uang tambahan yang kita keluarkan dengan harga yang relatif mahal dibanding makanan biasa? Lalu bagaimanakah rasanya?

Makanan organik adalah sejenis makanan yang saat masa pertumbuhannya tidak menggunakan bahan-bahan seperti: pestisida, herbisida, antibiotik, bioengineering, hormon, radiasi ionisasi, dan bahan penyubur tanaman yang terbuat dari kandungan sintetis. Makanan organik yang berasal dari hewan seperti daging merah, telur, dan makanan tanpa lemak adalah makanan yang berasal dari hewan yang bahan makanannya 100 persen makanan organik. Tidak pernah disuntik antibiotik atau makanan penyubur dan dibiarkan tumbuh normal dan bisa berhubungan dengan lingkungan luar.

Jika sebuah produk berlabel organik, hal ini berarti pemerintah telah memberi sertifikat setelah melakukan tinjauan pada lahan pertanian tempat produk diproduksi. Para petani yang memproduksi makanan organik menggunakan sumber-sumber yang terdaur ulang yang menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air untuk generasi mendatang.

Makanan organik pun ada berbagai macam:
- Berlabel ''100 persen organik'', makanan yang mengandung seluruh bahan organik.
- Berlabel ''Organik'', makanan yang paling tidak mengandung 95 persen kandungan organik.
- Berlabel ''Terbuat dari bahan organik'', biasanya terdiri atas 70 persen bahan-bahan organik.

Istilah lain yang sering kita dengar berhubungan dengan makanan alami atau organik adalah sustainable (berkelanjutan). Istilah ini mendorong konsumsi makanan lokal yang proses perkembangannya secara tradisional yang ada di dekat kita dengan teknik yang tidak merusak lingkungan, berdasarkan musim dan menjaga lahan agrikultural. Makanan organik dan sustainable tak selamanya memiliki arti sama. Sebagai contoh, tomat organik mungkin saja tak termasuk makanan sustainable jika didatangkan dari luar negeri ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Dan, di sisi lain, bahan makanan yang berasal dari lokal dan diolah dengan sustainable belum tentu ditumbuhkembangkan secara organik.


www.news-independent.blogspot.com

JAKARTA 1 MARET 2008

Makanan Alami

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Makanan alami adalah makanan yang diproses dan tetap mengutamakan rasa aslinya. Makanan alami tak harus memenuhi standar tertentu seperti pada makanan organik. Istilah alami secara umum berarti produk yang tidak memiliki kandungan bahan buatan atau zat pengawet. Dan daging atau produk peternakan lainnya bebas dari kadungan bahan buatan.

Makanan alami bisa saja organik, tapi tak semuanya. Beberapa makanan alami, sebagai contoh, bisa saja diproduksi pada pertanian yang belum memiliki sertifikat penghasil makanan organik. Agar yakin apa yang kita makan adalah makanan organik, lihatlah pada label organik yang terdapat pada kemasan yang menunjukkan bahwa makanan itu memang sudah sah dinyatakan sebagai bahan makanan organik.

Meskipun mengonsumsi makanan organik, yakinkan untuk mengikuti petunjuk bagaimana mengolah makanan seperti:
- Cucilah semua produk dengan air bersih dan jika pada kulit tetap ditemukan bagian yang kotor, kuliti bagian itu.
- Daging organik sama halnya dengan daging lainnya, banyak mengadung bakteri dan harus diperlakukan sama, cuci bersih dan masaklah dengan suhu 180 derajat Celcius untuk hasil ternak selain daging sapi dan 160 derajat Celsius untuk daging sapi.

Cobalah untuk mengonsumsi makanan organik yang baik untuk diri kamu dan juga untuk planet Bumi. Saat ini banyak makanan kelas dunia menggunakan bahan makanan organik, termasuk yang menggunakan daging sapi. Dan, beberapa produk cokelat terbaik dan kopi terbaik juga menggunakan bahan organik lho.


www.news-independent.blogspot.com