Wednesday, March 12, 2008

KILOMETER NOL: Kehidupan Malam Nol Kejahatan di Kilometer Nol
















ZERO KILOMETER SABANG-INDONESIA

KILOMETER NOL SABANG-INDONESIA



Image hosted by Photobucket.com


ZERO KILOMETER REPUBLIC OF INDONESIA, SABANG-NAD
KILOMETER NOL REPUBLIC OF INDONESIA, SABANG-NAD



Image hosted by Photobucket.com
DARI SISI SEBELAH KIRI TUGU KILOMETER NOL REPUBLIK INDONESIA TERLIHAT PEMANDANGAN KE ARAH SAMUDERA HINDIA, DARI KEJAUHAN TERLIHAT PULAU BREUEH.






Salah satu jalan raya di kota Sabang, Jumat (7/3/2008) pagi. Pesona laut di daerah ini dikenal banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Keamanan wilayahnya pun relatif baik.

KILOMETER NOL :Kehidupan Malam Nol Kejahatan di Kilometer Nol


(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Pukul 19.30 di Tugu Kilometer Nol ujung barat Indonesia, Sabang. Bintang tampak berkedip di langit, tetapi gelap malam di tengah hutan yang lebat membuat nyali ciut. Keindahan bintang itu tak mampu menghibur sedikit pun.
Suara hewan malam dan angin yang kencang makin menambah hati kecut. Entahlah, apa jadinya kalau ada orang merampok atau berbuat jahat di tempat itu. Habis sudah!
Semakin malam, kebanggaan berada di titik kilometer nol ujung barat Indonesia—yang diresmikan pemerintah pada 9 September 1997—itu masih saja tertutup oleh berbagai kecemasan. Meski gangguan keamanan di Aceh dan sekitarnya telah lewat, tetap saja muncul kekhawatiran yang tak bisa diredam.
”Tenang saja Pak. Di sini aman. Mobil tak dikunci pun tidak ada yang mencuri,” kata Toyibah Rusli, warga setempat, meyakinkan, ketika mobil yang kami tumpangi menyusuri jalan-jalan gelap di Pulau Weh yang merupakan ujung barat negeri ini sepulang dari Tugu Kilometer Nol itu. Ucapan Rusli itu lumayan menenangkan. Lampu kapal di laut lepas di kejauhan yang sedikit terlihat pun mulai bisa dinikmati.
Sapi berkeliaran
Kendaraan terus melaju, sementara sapi-sapi berkeliaran di sepanjang jalan.
Keberadaan sapi yang dilepas begitu saja oleh pemiliknya makin menyadarkan kami bahwa daerah itu aman, termasuk pada malam hari. Gambaran yang mirip ditemukan puluhan tahun yang lalu di Pulau Jawa, setidaknya di Gunung Kidul. Saat itu masih terlihat sapi-sapi yang dibiarkan tak dikandangkan karena pemiliknya merasa tak bakal ada yang mencuri. ”Tidak akan ada yang mencuri. Penduduk sudah biasa membiarkan sapi itu,” kata Rusli lagi.
Perjalanan makin terasa nyaman karena ternyata memang tak ada yang mengganggu. Hanya jalan rusak saja yang membuat pantat pegal-pegal.
Selama perjalanan, para sopir pun saling sapa ketika berpapasan. Klakson dibunyikan bukan sebagai ungkapan marah atau kesal, seperti yang banyak dilakukan di Jakarta, tetapi sebagai ungkapan persahabatan.
Keyakinan kami soal rasa nyaman dan aman makin membubung saat sampai di kota Sabang dan bertemu dengan masyarakat setempat. ”Di tempat ini tenang, Pak. Tak ada kejahatan. Paling dalam sebulan hanya ada satu kasus. Itu pun bukan kejahatan atas nyawa, harta, dan kehormatan. Paling, kasus orang membawa ganja,” ujar DY Witanto, hakim, yang kebetulan bertemu di suatu hotel.
Perbincangan akhirnya terasa semakin menarik. Gelap malam tidak lagi menakutkan. Tak terlalu salah jika ada yang mengatakan, nol kejahatan di pulau tempat titik kilometer nol ujung barat Republik Indonesia!





Kilometer Nol
or Zero Kilometer
Kilometer Zero Point lies at the westernmost end of Indonesia.
A monument has been erected here in the middle of a protected nature reserve. Its location is some 8 km from the tourist area of Iboih.










ZERO KILOMETER AT SABANG-NAD
KILOMETER NOL SABANG-NAD






SABANG FROM AIR, YOU CAN SEE DANAU ANEUK LAUT-ANEUK LAUT LAKE, TELUK SABANG-SABANG BAY, PULAU KLAH-KLAH ISLAND, PULAU RUBIAH-RUBIAH ISLAND AND PULAU SEULAKO-SEULAKO.
UJUNG PULAU, TERDAPAT KILOMETER NOL, BILA MENGGUNAKAN TEROPONG TERLIHAT JUGA PULAU RONDO DI KEJAUHAN GARIS PANTAI YANG INDAH.

CORAL REEF AT SEA GARDEN OF RUBIAH ISLAND-SABANG





Jangan BugilVisit Indonesia 2008

RACHMAD YULIADI NASIR
Bank Muamalat Indonesia (BMI)Arthaloka : 913-22775-99
www.news-independent.blogspot.com

www.halamansatu.net/index.php?option=com_content&task=view&id=349&itemid=50
Jangan BugilVisit Indonesia 2008




Jangan BugilVisit Indonesia 2008
RACHMAD YULIADI NASIR
Bank Muamalat Indonesia (BMI)Arthaloka : 913-22775-99
www.news-independent.blogspot.com

www.halamansatu.net/index.php?option=com_content&task=view&id=349&itemid=50
Jangan BugilVisit Indonesia 2008