Tuesday, March 4, 2008

FKUI TIDAK MENGHARGAI DOKTER KEPRESIDENAN

JAKARTA 4 MARET 2008


Foto Bersama setelah Acara Pidato Purnabakti, Prof. dr. R. M. Padmosantjojo, SpBS(K) dan Prof. dr. I. Made Nasar, SpPA(K), Rabu, 27 Februari 2008


FKUI Tidak Menghargai Dokter Kepresidenan

(RACHMAD YULIADI NASIR, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-Dalam rangka memasuki masa pensiun bagi Guru besar, FKUI dalam hal ini unit pendidikan kedokteran-Pengembangan keprofesian Berkelanjutan, FKUI (UPK-PKB/CME-PDU) Mengelar Pidato Purnabakti Guru Besar , bertempat di Aula FKUI, Rabu(27/2).
Dengan Pembicara Prof.dr.R.M.Padmosantjojo,SpBS(K); thema “Peran Seni pada Pendidikan Soft Skill” dan Prof.dr.I.Made Nasar,SpPA(K); thema “Pelayanan Kesehatan Terpadu dengan Ilustrasi Pelayanan Limfoma Malignum).

Menurut dr.Padmo, cara menyaji soft skill ini dipandang sangat cocok untuk pendidikan dokter, oleh karena itu dapat dianjurkan untuk disisipkan dalam kurikulum yang telah sarat dengan beban ilmiah. Penjabarannya dengan peran”COLLEGE” yaitu: Communication Skills,Organizational Skills, Leadership, Logic, Effort, Group skills, Ethics.Bertepatan dengan ulang tahunnya ke 70 (Tanggal 26 Februari 1938), di akhir acara dr.Padmo meluncurkan buku tentang dirinya selama menjadi dokter (Aku dan Bedah saraf Indonesia).

Ia juga Sukses memisahkan kembar siam pertama di Indonesia (Yuliana-Yuliani, RSCM 21 OKTOBER 1987) serta menjadi dokter kepresidenan sejak Presiden Soeharto hingga Presiden SBY. Sayangnya beliau tidak di hargai di tempatnya bekerja dengan tidak diberikan penghargaan 30 tahun berkarya serta pangkat yang tidak naik, tetap IV A hingga pensiun.

Masa presiden Megawati berkuasa, dr.Padmo menerima Bintang Maha Putra. Menurut rekan kerjanya, seringkali manusia itu tidak di hargai di tempat dia berada, tetapi Ia hargai di tempat Orang lain.

dr.Nasar menekankan pada pelayanan terpadu, pelayanan yang dilakukan dengan mengunakan seluruh aspek yang berkaitan dengan materi pelayanan itu secara terpadu.

Dengan pelayanan terpadu, kasus kesalahan dapat di perkecil resikonya.
Dalam peyanan kesehatan kepada pasien-pasien ini ada beberapa faktor penting yang perlu mendapat perhatian yang selalu ada pada setiap sarana pelayanan kesehatan, faktor itu antara lain: kebijakan, sarana, kompetensi serta sistem pelayanan.

www.news-independent.blogspot.com