Tuesday, February 5, 2008

3 FEBRUARI 2008

JAKARTA 3 FEBRUARI 2008

Tata Ruang Jakarta Sudah tak Terselamatkan

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Tata ruang Jakarta sudah tidak terselamatkan sehingga apapun upaya yang dilakukan untuk mengendalikan banjir tidak ada artinya kecuali mengembalikan seperti semula dengan biaya sangat mahal.

"Satu-satunya jalan keluar agar hubungan Indonesia dengan dunia internasional tetap terjalin dengan memindahkan ibukota," kata Ketua Umum Lembaga Konsumen Jasa Konstruksi, Bambang Pranoto.

Saat ini hujan baru berlangsung satu setengah hari, ibukota sudah lumpuh, bandara ditutup, akses jalan tol menuju bandara putus. Padahal kawasan-kawasan ini merupakan obyek vital yang harus dijaga kelangsungannya, katanya.

Volume banjir yang terjadi di Jakarta tidak akan teratasi dengan teknologi konstruksi apapun akibat penyimpangan tata ruang
yang sudah parah sehingga sulit diperbaiki.

"Tahun 2003 saya pernah hitung mencapai 23 juta meter kubik. Alokasi anggaran untuk mengatasi sudah tidak mungkin apalagi mental pejabat yang betanggungjawab soal izin masih rendah alias korup," kata Bambang.

"Saran saya satu-satunya cara ibukota pindah ke Kallimantan Tengah sesuai ide Bung Karno pada tahun 1953. Namun dalam perkembangan tata ruangnya tetap harus dikendalikan," ujarnya.

Penyimpangan itu berbentuk perubahan tata guna lahan, dilanggarnya ketentuan lingkup bangunan (building coverage) sehingga menghilangkan daya serap tanah terhadap air muka (hujan).

Kemudian muncul juga disorientasi tata ruang ego wilayah (akibatkan 'banjir' kiriman'), yang sulit diperhitungkan. Mengingat penyimpangan dan dampaknya bersifat akumulatif.

Di Jakarta dua per tiga luasan sudah menjadi obyek banjir, sementara laju pembangunan prasarana banjir sama sekali tak seimbang dengan usaha menghindari dan menanggulanginya. "Jakarta akan tenggelam itu bisa dihitung kapan terjadi," kata Bambang.



JAKARTA 3 FEBRUARI 2008

TNI AL Akan Evaluasi Seluruh Panser

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Mabes TNI AL akan mengevaluasi seluruh panser amfibi (pansam) BTR-50P, menyusul tenggelamnya kendaraan tempur itu pada Sabtu (2/2) kemarin hingga menewaskan enam anggota marinir TNI AL. "Tentu kita akan evaluasi, mulai hari ini (Minggu,3/2)," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul.

Ia mengatakan, saat ini TNI AL memiliki 96 pansam yang tersebar di Brigade Infanteri (Brigif) I dan II Marinir. Ke-96 Pansam BTR-50P itu merupakan buatan Rusia tahun 1962 dan telah mengalami peremajaan pada 1996. "Jadi, sebenarnya masih dalam batas waktu pemakaian namun dengan kejadian ini akan kita evaluasi seluruh pansam yang kita punya hingga kecelakaan semacam ini tidak terjadi lagi," ujar Iskandar. Satu unit pansam BTR-50P dari Brigif II/Marinir Surabaya tenggelam di perairan Situbondo saat latihan puncak TNI AL "Armada Jaya" XXVII.

Peristiwa itu terjadi sesaat setelah pansam yang dikomandani Sertu (mar) Mujirin itu meluncur dari KRI Teluk Kau-504 untuk melakukan pendaratan. Namun, setelah berada sekitar 400 meter dari bibir pantai tiba-tiba datang ombak tinggi dan kencang hingga stabilitas pansam terganggu.

Komandan pansam pun segera memerintah seluruh awak keluar, namun dalam proses penyelamatan itu satu orang tersangkut di pintu sehingga enam anggota lain di belakangnya tidak bisa keluar dan terjebak di dalam pansam yang tenggelam hingga kedalaman 30 meter. Akibatnya, enam orang tewas, delapan selamat dan satu orang belum ditemukan.

Enam orang tewas tersebut, Pratu (Mar) Agus Priyanto, Kopda (Mar) Rusli Heri, Serda (Mar) Hadi Sutrisno, Kopda (Mar) Nugroho Pamungkas, Kopda (Mar) Hari Adi, dan Praka (Mar) Dwi Niar Priyanto.

Sedangkan delapan orang selamat adalah Praka (Mar) Sarmilih, Kopda (Mar) Mulyono, Kopda (Mar) Wahyuno, Letda (Mar) Krama Lubis, Praka (Mar) Iwan Setiawan, Kopda (Mar) wigati, Pratu (Mar) Purwanto, dan Sertu (Mar) Mujirin. Sementara satu orang yang masih hilang yakni Serka (Mar) Suryanto.

Ke lima jenazah akan tiba di Jakarta Minggu (3/2) petang dan diserahkan kepada keluarganya dalam upacara militer dipimpin Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Nono Samponon di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

JAKARTA 3 FEBRUARI 2008

Calon Penumpang Demo Garuda Indonesia

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Sejumlah calon penumpang Garuda Indonesia menumpahkan kekecawaan mereka dengan menggelar aksi unjukrasa di Bandara Soekarno-Hatta menyusul ketidakjelasan jadwal penerbangan dari maskapai tersebut.

Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (2/2) malam, para penumpang menggelar unjukrasa dan berorasi di terminal keberangkatan di bandara itu akibat ketidakjelasan jadwal keberangkatan mereka.

Ratusan penumpang yang telah mengantongi tiket dan bahkan "boarding pass" diterlantarkan di terminal keberangkatan. Proses "check-in" mereka tetap diterima pihak maskapai meski tidak jelas kapan mereka akan diberangkatkan. "Bahkan tidak ada informasi di 'gate' mana calon penumpang harus menunggu," katanya.

Sejauh ini juga tidak ada informasi dalam bentuk apapun dari pihak Garuda Indonesia selain permintaan agar para calon penumpang bersabar dalam ketidakpastian.

"Tidak ada informasi apapun meski ada calon penumpang yang sudah menunggu sampai delapan jam di bandara. Para calon penumpang menjadi resah karena mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa," ujarnya.

Karena sudah merasa sangat gusar dan diabaikan, sejumlah penumpang menggelar aksi unjukrasa dan meluapkan kekesalan mereka. Mereka menunding manajemen Garuda Indonesia tidak becus meski usia maskapai itu sudah lebih dari 60 tahun.

Direksi Garuda Indonesia juga dituding tidak memiliki kemampuan mengelola maskapai penerbangan milik negara itu. "Sebaiknya Direksi Garuda mundur saja. Kejadian hari ini semakin menambah bukti panjang bahwa mereka tidak mampu mengelola perusahaan ini, disamping bukti bahwa perusahaan ini selalu merugi dari tahun ke tahun," ujar salah seorang calon penumpang.

Tidak diperoleh keterangan dari pihak Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta sekaitan perisitiwa tersebut.



JAKARTA 3 FEBRUARI 2008

LBH Kesehatan: Orang Miskin Masih Sulit Berobat

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Pemerintah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan menilai orang miskin hingga kini masih sulit berobat, meski pemerintah sudah mengucurkan Rp12,4 triliun untuk Asuransi Kesehatan Miskin (Askeskin).

"Kami sudah melakukan wawancara dengan warga di Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang, tapi orang miskin ternyata masih sulit berobat," kata Ketua LBH Kesehatan Iskandar Sitorus SH .
Menurut dia, pemerintah sudah mengeluarkan dana Askeskin Rp7,8 triliun sejak 2005 hingga 2007 yakni Rp1,9 triliun pada 2005, Rp2,5 triliun pada 2006, dan Rp3,4 triliun pada 2007.

"Untuk 2008, pemerintah menganggarkan Rp4,8 triliun untuk Askeskin. Karena itu, jumlah sejak Askeskin diadakan, maka dana yang dikeluarkan mencapai Rp12,4 triliun dalam kurun 2005-2008," katanya mengungkapkan.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah untuk lebih memperbaiki mekanisme pemberian Askeskin, agar orang miskin tidak kesulitan lagi dalam berobat.


JAKARTA 3 FEBRUARI 2008


Indonesia Galang Dukungan Jadi Ketua Parlemen se-Dunia

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Ketua DPR Agung Laksono, yang saat ini melakukan kunjungan ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri Konferensi Perhimpunan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (PUIC) yang kelima menggalang dukungan untuk menjadi ketua Inter-Parlemen Dunia (IPU).

Agung Laksono merupakan salah satu calon ketua IPU yang pemilihannya akan dilangsungkan dalam konferensi IPU di Jenewa pada Oktober depan.
Dalam kaitan ini, Ketua DPR itu telah melakukan konsultasi dan pertemuan bilateral dengan beberapa ketua delegasi parlemen, antara lain Mesir, Saudi Arabia, dan Iran.

Konferensi PUIK ke-5 di Kairo yang berlangsung selama dua hari, berakhir Kamis (31/1) tersebut membahas masalah konflik di Timur Tengah dan persoalan yang dihadapi dunia internasional lainnya seperti terorisme, Islamfobia.

Mereka membahas pula perlunya dialog antaragama dan kepercayaan, perubahan iklim, dan kerja sama ekonomi antar sesama negara muslim.

Sementara itu dalam pidatonya, Agung Laksono secara khusus mengusulkan tiga rancangan resolusi mengenai isu-isu berikut, yaitu pertama, rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina.

Kedua, upaya penyelamatan lingkungan hidup terkait dengan perubahan iklim, dan ketiga, pembentukan lembaga moneter antar negara-negara Muslim (Islamic Monetary Fund).

Selain itu, Agung juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada negara-negara anggota OKI yang telah menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya mantan Presiden Soeharto.

Agung Laksono menyatakan Indonesia memandang penting perlunya persatuan nasional Palestina, dengan jalan rekonsiliasi Hamas dan Fatah.

Alasan Indonesia adalah karena persatuan merupakan modal awal dan utama Palestina dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaannya secara penuh dari pendudukan Israel.

Dalam kaitan dengan isu lingkungan hidup, Indonesia mengajak negara-negara peserta konferensi untuk mendukung implementasi Protokol Kyoto serta Bali Road Map yang dihasilkan pada Konferensi ke-13 PBB (UNFCC) di Bali, 4-13 Desember 2007.

Di sela-sela konferensi, Agung Laksono juga berkesempatan untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Syeikh Agung Al-Azhar (pemegang otoritas keagamaan tertinggi Mesir), Prof Dr Mohamed Sayed Tantawi.



WASSALAM

RACHMAD YULIADI NASIR
INDEPENDENT
rbacakoran at yahoo dot com

www.rachmadindependent.blogspot
www.news-independent.blogspot.com