Tuesday, February 5, 2008

4 FEBRUARI 2008

JAKARTA 4 FEBRUARI 2008

Dephub akan Batasi Truk Barang ke Bandara

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)

INDEPENDENT-Departemen Perhubungan (Dephub) sedang mengkaji kemungkinan pembatasan atau pelarangan truk barang memasuki tol ke arah Bandara Soekarno-Hatta untuk mengurangi padatnya lalu lintas menuju ke bandara itu.

"Manajemen trafik untuk ke bandara sebenarnya sudah mentok," kata Dirjen Perhubungan Darat, Dephub, Iskandar Abubakar menjawab pers di Jakarta, Senin petang.

Dijelaskannya, salah satu masalah ke bandara saat ini adalah terbatasnya alternatif yang memadai sehingga peluang untuk memperbaikinya hanya beberapa saja, misalnya pembatasan kendaraan pribadi secara tidak langsung dan truk bermuatan barang.

"Memang harus dikaji dan dilihat secara menyeluruh," katanya.

Namun, jika terjadi bencana alam semacam hujan lebat yang menghasilkan akses ke bandara terendam banjir maka jawabannya tidak lain adalah mempercepat pembangunan KA Bandara yang direncanakan akan dibangun di atas daratan atau melayang (elevated) dan pembukaan akses tol baru seperti JORR (Jakarta Outer Ring Road) di sekitar Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, jika dari segi regulasi memungkinkan, pemerintah bisa mematok tarif jalan tol ke bandara sangat tinggi sehingga secara tidak langsung kendaraan pribadi akan terkurangi dan memilih sarana lain seperti bus yang bermuatan besar, murah dan efisien.

"Namun, bus yang disiapkan untuk itu harus diperbanyak dan multi akses serta beroperasi selama 24 jam," katanya.


JAKARTA 4 FEBRUARI 2008

Rekonstruksi Pascagempa Selesai, Pengangguran Dikhawatirkan Meningkat

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT
-
Program rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa 27 Mei 2006 untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) yang sudah dinyatakan selesai berdampak menimbulkan ancaman peningkatan jumlah pengangguran di dua wilayah itu. "Saat ini rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa telah selesai, tetapi yang menjadi kekhawatiran adalah peningkatan jumlah pengangguran karena program itu mampu menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja," kata Sekretaris Tim Teknis Nasional (TTN) Rekonstruksi dan Rehabilitasi Gempa DIY dan Jateng, Danang Parikesit, Selasa.

Menurut dia, ancaman pengangguran itu juga muncul akibat belum pulihnya sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi ujung tombak penampungan tenaga kerja.

Ia mengatakan, pada awalnya progran rekontruksi yang menghabiskan dana Rp5,4 triliun tersebut diharapkan mampu membawa dampak bergeraknya sektor riil. "Namun kenyataannya sampai saat ini sektor riil belum pulih sepenuhnya, harapan bahwa sektor UKM akan bangkit seiring dengan proses rekonstruksi ternyata tidak terwujud," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, secara konkret belum diketahui secara pasti data UKM di DIY dan Jawa Tengah yang terpuruk akibat bencana gempa bumi tersebut. "Tidak hanya belum bangkit bahkan banyak UKM yang kondisinya semakin memprihatinkan dan gulung tikar," katanya.

Ia menambahkan, daya serap tenaga kerja sebagian besar UKM di Yogjakarta belum pulih. "Banyak UKM yang sebelum gempa mempekerjakan puluhan orang, tetapi sekarang jumlah tenaga kerjanya hanya belasan karena mereka belum mampu berpodruksi secara normal seperti sebelum bencana," katanya.



JAKARTA 4 FEBRUARI 2008

Pertamina Revisi Harga Tabung Elpiji

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
PT Pertamina (Persero) akan merevisi harga produksi tabung elpiji kemasan tiga kg menyusul kenaikan harga bahan baku baja belakangan ini.

Dirut Pertamina Ari Soemarno di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah sebelum menetapkan kenaikan harga tersebut.

"Kami sedang hitung kenaikannya dan akan keluar dalam beberapa hari ini," katanya.

Saat ini, Pertamina menetapkan harga tabung elpiji tiga kg sekitar Rp91.000 per unit. Harga tabung elpiji mengalami kenaikan mengikuti harga minyak dunia.

Menyangkut impor tabung, Deputi Pemasaran Pertamina Hanung Budya mengatakan, kapal yang membawa 140.000 unit tabung impor dari Thailand akan masuk pada pertengahan Februari ini.

"Kapal akan masuk seminggu sekali," katanya.

Pertamina sudah menandatangani kontrak impor tabung sebanyak 1,1 juta unit dengan dua pabrikan asal Thailand.

Pabrikan pertama memasok 850.000 tabung dan kedua 150.000 tabung.

Pertamina menargetkan keseluruhan impor tabung selesai Maret 2008 atau meleset dari target semula Februari 2008.

"Tabung-tabung harus disertifikasi, jadi prosesnya lama," kata Hanung.

Impor tabung sebanyak 1,1 juta unit itu untuk memenuhi kebutuhan tahun lalu.

Sementara tahun 2008, total kebutuhan tabung mencapai 25 juta tabung yang 18,5 juta di antaranya dipasok pabrikan domestik dan 6,5 juta sisanya impor.


JAKARTA 4 FEBRUARI 2008

Pompa tidak Berfungsi Jadi Penyebab Banjir di Tol

(Rachmad Yuliadi Nasir, rbacakoran at yahoo dot com)
INDEPENDENT-
Pompa air yang seharusnya berfungsi agar jalan tol tidak tergenang ternyata tidak berfungsi sepenuhnya, dari tiga unit yang tersedia, hanya beroperasi satu. "Dua unit yang mati tersebut akibat keburu terendam air sebelum beroperasi," kata Dirjen Sumber Daya Air Departemen PU, Iwan Nusyirwan Diar di Jakarta, Senin.
Pompa air tersebut bertugas membuang air dari saluran pembuangan (storage) milik PT Jasa Marga Tbk selaku operator jalan tol ke Sungai Tunjungan.

Padahal pompa tersebut memiliki kapasitas 4 meter kubik per detik, kalau semuanya beroperasi berarti kapasitasnya bisa 12 meter kubik per detik sangat besar untuk mencegah terjadinya genangan di jalan tol.

Akibat genangan di jalan tol setinggi lebih dari satu meter membuat jalan tol terputus sejak Jumat (1/2), namun Senin pagi (4/2) ini kondisinya sudah berangsur-angsur normal seperti diutarakan Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk Sarwono Oetomo. "Kami akan segera mengoperasikan secara penuh setelah air benar-benar surut," kata Sarwono saat dihubungi Senin pagi ini.

Ditempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, akan menyiapkan pompa darurat yang dapat dipindahkan (mobile) berkapasitas besar untuk menjamin agar obyek-obyek vital tidak terganggu saat hujan lebat.

"Februari ini cuaca buruk masih mungkin terjadi. Untuk itu kami telah mengantisipasinya dengan menyiapkan pompa-pompa berkapasitas besar. Kami tidak ingin mengulang kejadian Jumat kemarin," katanya.

Sementara itu Iwan Nusyirwan mengatakan, dalam rangka mengatasi terulangnya banjir di tol bandara seperti terjadi pada hari Jumat kemarin pihaknya masih harus melakukan rapat koordinasi.

Rapat koordinasi itu untuk memutuskan untuk meninggikan tanggul di sepanjang sungai Tunjungan, kemudian juga tengah direncanakan membangun saluran pembuangan (storage) baru melengkapi yang sudah ada saat ini.

Sementara dari pihak PT Jasa Marga Tbk, Iwan berharap rencana untuk meninggikan jalan tol melalui jalan layang disisi kanan dan kiri jalan tol saat ini dapat segera diwujudkan.

Namun Iwan mengatakan, kondisi jalan tol Sedyatmo saat ini sudah tidak layak lagi. Kalau melihat dari atas maka akan terlihat jalan tersebut sudah dikepung air di kanan dan kirinya. Bahkan badan jalan yang kemarin banjir sebenarnya sudah dibawah air. "Selama ini badan jalan tersebut tertolong karena adanya sistem pompa. Tapi coba seperti kejadian kemarin pompanya ikut terendam sehingga tidak berfungsi maka jalan itu langsung putus," katanya.


WASSALAM

INDEPENDENT
RACHMAD YULIADI NASIR
rbacakoran at yahoo dot com

www.rachmadindependent.blogspot
www.news-independent.blogspot.com