Sunday, January 27, 2008

25 JANUARI 2008

JAKARTA 25 JANUARI 2008

Setjen DPR Berwisata ke Thailand

Diam-diam, akhir tahun lalu, staf dan pejabat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, beramai-ramai melancong ke Thailand. Dengan membawa serta anggota keluarga, rombongan mereka jumlahnya mencapai 60 orang.

Wakil Sekjen DPR, Nining Indra Saleh, membenarkan acara jalan-jalan itu. ''Kita itu pergi bareng dengan biaya sendiri,'' katanya, Kamis (24/1), saat memberikan klarifikasi kepada wartawan. Bocornya jalan-jalan mereka ke luar negeri, melalui 'surat kaleng' yang beredar di Press Room DPR. Disebutkan, sekitar 60 orang -- terdiri dari Sekjen Faisal Djamal, Wasekjen Nining, deputi sekjen beserta istri dan seluruh kepala biro beserta istri di jajaran Setjen DPR -- pergi bersama ke Thailand, pada 22- 26 Desember 2007.

Disebutkan, mereka ke Thailand untuk acara perpisahan Faisal Djamal yang masuk usia pensiun. Biayanya dirogoh dari anggaran belanja DPR, dengan jumlah di atas Rp 500 juta. `'Tidak benar itu. Anggaran yang digunakan bukan dari anggaran negara.'' ujar Nining. Nining juga menegaskan, itu bukan acara perpisahan. ''Kebetulan saja kita tidak pernah pergi bersama-sama keluarga. Setelah kita sepakati, maka kita jalan,'' katanya, sambil menyebutkan bahwa dari setjen sendiri jumlahnya cuma 21 orang, selebihnya ada yang membawa anggota keluarga, sehingga total 60 orang.

Honor kegiatan
Dijelaskannya, uang yang digunakan ke Thailand itu merupakan honor-honor kegiatan, yang merupakan hak anggota sekjen. ''Setiap ada pembahasan RUU atau kegiatan lain mereka mendapat honor. Uang hasil honor itu disepakati tidak dibagikan tapi digunakan untuk pergi bersama ke Thailand. Jadi tidak ada SPJ (surat perintah jalan),'' tutur Nining.

Ia mengaku lupa jumlah uang saku yang diberikan ke anggota rombongan. ''Kalau tidak salah 400 atau 500 dolar (sekitar Rp 4-5 juta, red) per orang. Mereka yang membawa anggota keluarga harus dengan biaya sendiri,'' ujarnya. Penggunaan uang honor untuk berwisata ke Thailand, lanjut Nining, dibahas dalam rapat. Semua kepala biro dari semua eselon dikumpulkan untuk diajak bicara.

`'Kita brangkat juga menggunakan paspor hijau bukan paspor dinas, kalau kebetulan Bapak (mantan Sekjen, Faisal Djamal, red) ada, bukan karena acara perpisahan dengan dia,'' kata Nining. Faisal Djamal, saat dikonfirmasi Republika kemarin, membantah ada acara perpisahan di Thailand. `'Tidak benar kabar seperti itu,'' kata Faisal. Ia tidak memberi keterangan lebih lanjut, termasuk menegaskan hadirtidaknya di tengah rombongan Setjen DPR itu.

Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa di DPR, Effendy Choirie, menyayangkan langkah pesiar itu. ''Seharusnya, dalam kondisi masyarakat yang sedang sulit, pejabat-pejabat Setjen tidak melakukan hal yang bisa dianggap sebagai foya-foya, apalagi hanya untuk perpisahan,'' tandasnya.

Saat rombongan rombongan Setjen DPR itu bersenang-senang di Negeri Gajah Putih, di Tanah Air sendiri memang tengah dirundung serangkaian bencana alam. Kepergian mereka juga luput dari sorotan media karena terjadi di tengah kontroversi pembagian uang kontrak rumah Rp 13,5 juta per bulan untuk selama setahun ke depan bagi setiap anggota DPR.

Kemudian disusul kasus rapel dana insentif pembuatan undang-undang tahun 2007 sebesar Rp 39 juta per anggota DPR. Terakhir, proyek pengadaan 21 TV layar datar (LCD) ukuran 46 inc, yang mengundang banyak kecaman. Semua itu melibatkan Setjen DPR.


JAKARTA 25 JANUARI 2008
Aset Bank Syariah Global Diprediksi 1 Triliun Dolar AS

Aset perbankan syariah global diproyeksi mencapai satu triliun dolar AS pada 2010. Pemicunya adalah pesatnya perkembangan bisnis perbankan syariah di berbagai negara. Hingga akhir tahun lalu, aset perbankan syariah global diestimasi mencapai 450 miliar dolar AS.

`'Industri perbankan syariah hingga kini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan terus menarik perhatian dan partisipasi berbagai investor,'' kata Managing Director and Board Vice Chairman Bank Al Salam, Hussein Mohammed Al Meeza, dalam sambutannya di Forum Ekonomi Aljazair sebagaimana dilansir situs berita www.ameinfo.com, Selasa, (22/1).

Menurut Al Meeza, sebagian besar laporan keuangan bank syariah tahun lalu di berbagai negara menunjukkan pertumbuhan bisnis cukup pesat. ''Bank syariah tumbuh lebih cepat dibandingkan bank jenis lain (konvensional) dan ini mendorong terciptanya iklim kondusif di sektor perbankan di berbagai negara,'' ujar dia. Ditambahkannya, pertumbuhan margin laba bank syariah lebih baik dibandingkan margin laba bank konvensional.

Lebih lanjut Al Meeza mengungkapkan, terdapat tiga area potensial dalam industri perbankan syariah. Ketiganya adalah cukup besarnya potensi pembiayaan berbagai proyek infrastruktur dan properti berbasis obligasi syariah (sukuk), tingginya minat investor mencari instrumen investasi syariah dan terus berkembangnya manajer investasi syariah yang didorong terus melonjaknya harga minyak dunia.

Menanggapi proyeksi aset tersebut, Sekretaris Umum Asosiasi Bank Islam Indonesia (Asbisindo), Bambang Sutrisno, menilai estimasi Al Meeeza itu cukup beralasan. Pasalnya, kata dia, pertumbuhan bisnis perbankan syariah global dalam beberapa tahun terakhir memang cukup pesat. Termasuk di dalamnya adalah pertumbuhan bisnis perbankan syariah di Indonesia. ''Saya kira estimasi aset perbankan syariah global pada 2010 cukup beralasan,'' ujar dia.

Di Indonesia, menurut Bambang, asosiasi memproyeksi perbankan syariah akan terus berkembang pesat karena sejumlah faktor. Salah satunya adalah rencana penerbitan RUU Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menjadi landasan penerbitan sukuk pemerintah. Selain itu, rencana penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Syariah pada Maret-April 2008 yang akan menjadi instrumen penempatan dana sementara bank syariah sambil menunggu optimalnya penyerapan pembiayaan sektor riil.

Faktor lainnya, sambung Bambang, adalah rencana pemerintah dan DPR mendorong rampungnya amandemen UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun ini. Amandemen tersebut sangat penting bagi industri karena akan menghapus pajak ganda bagi transaksi pembiayaan perbankan syariah.

''Kalau ketiga hal ini (RUU SBSN, SBI Syariah, dan Amandemen RUU PPN) rampung tahun ini saya kira perbankan syariah tahun ini bisa tumbuh sekitar 60 persen,'' ungkap Bambang. Kata dia, rata-rata pertumbuhan perbankan syariah per tahun berkisar antara 30-50 persen.

Bambang juga menyebutkan, rencana konversi beberapa bank konvensional menjadi bank syariah tahun ini diyakini akan mendorong perkembangan aset perbankan syariah. Selain itu, masuknya beberapa investor luar negeri dalam industri perbankan syariah Indonesia juga akan semakin mendorong perkembangan industri. ''Saya kira kalau investor luar masuk (ke Indonesia, red) pasti akan masuk modal yang tentu saja akan mendorong perkembangan perbankan syariah,'' katanya


JAKARTA 25 JANUARI 2008

Presiden: TNI Jangan Tergiur Rekanan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI memiliki visi dan cara berpikir yang sama dengan pemerintah. Menurut Presiden, dalam penggunaan anggaran pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), TNI jangan sampai tergiur rekanan. ''Pembelian alutsista dan perlengkapan militer harus ditentukan secara tepat dan jangan sampai didikte rekanan. Rekanan (harus) didikte oleh saudara. Kalau perlu tanpa rekanan.

Saya ingin tepat, efisien, tidak ada penyimpangan,'' tegas Presiden, saat memberikan pengarahan di Rapim TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (24/1) Menurut Presiden, dalam masalah anggaran TNI yang utama adalah memenuhi dana minimal bagi kebutuhan TNI yang penting. Sebab, TNI memang harus tetap mendapatkan prioritas anggaran yang cukup untuk memenuhi kekuatan dan kemampuan minimalnya. ''Tetapi memang akan selalu ada disparitas anggaran. 'Kalau belajar ekonomi pertahanan, kita pun harus bisa membuat prioritas apakah akan membeli senjata atau keju,'' ujarnya.

Sebagai pembanding, Presiden menyebutkan biaya pembelian satu pesawat Sukhoi bisa dipakai untuk membiayai sekian banyak Puskesmas dan membeli sekian banyak beras miskin (raskin). Namun, untuk TNI pun harus disediakan dana minimalnya yakni untuk membiayai operasi militer aktual, biaya pendidikan dan latihan prajurit, kesiagaan TNI, pemeliharaan alutsista, serta kesejahteraan prajurit. ''Operasi militer aktual itu adalah untuk operasi perbatasan, operasi pertahanan patroli. Operasi rutin itupun harus dibiayai. Kalau tidak negara kita menjadi telanjang dan rawan,'' ujar Presiden.

JAKARTA 25 JANUARI 2008

Delapan Nomad tak Layak Terbang
kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksmana Sumardjono, menyatakan delapan dari 22 pesawat di skuadron Nomad TNI AL tidak layak terbang. Untuk mencegah berulang jatuhnya pesawat jenis ini, TNI AL memperpendek jam terbang setiap pesawat untuk perawatan rutin. ''Evaluasi (Nomad) sudah dilakukan. Dari 22 pesawat yang ada, delapan diantaranya akan di-grounded dan 14 masih layak terbang,'' kata Sumardjono, di Jakarta, Kamis (24/1).

Sumardjono mengatakan, variasi masa terbang menjadi salah satu alasan tidak di-grounded-kannya keseluruhan skuadron Nomad. Dia menyebutkan, masa terbang Nomad adalah 23 hingga 30 tahun. Pesawat yang tidak lagi diterbangkan, menurutnya secara teknis jam putar mesinnya sudah hampir habis. Selain kondisi pesawat yang masih dalam usia layak terbang, ujar Sumardjono, kondisi mesin juga menjadi pertimbangan. Karena, kata dia, mesin yang dipakai tidak sama untuk setiap pesawat.

''Mesin dan frame pesawat itu bisa beda. Produsennya tidak merakit. Di sini, mesin bisa diputar-putar (dipertukarkan, red),'' kata dia. Sejauh ini, Sumardjono mengatakan belum ada rencana penggantian untuk skuadron Nomad. Pengurangan kekuatan Nomad, kata dia, ditutup oleh Cassa CN-212. ''Kami pasti telah memperhitungkan pengaruh dari grounded ini, Namun kekuatan yang ada masih tetap bisa mengatasi dampak grounded Nomad ini.''

JAKARTA 25 JANUARI 2008

Bina Insani Bogor Luncurkan Website
Tahun Baru Islam 1429 Hijriyah dijadikan momentum bagi Bina Insani untuk melakukan pembaruan di segala bidang. Di antaranya peluncuran website Bina Insani dengan alamat www.binainsani.or.id yang menjadi awal bagi Bina Insani untuk mewujudkan salah satu pilar utamanya yaitu proses pembelajaran berbasis teknologi informasi (ICT-based Learning).

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (14/1) di Aula SMA Bina Insani Bogor itu, selain dihadiri ketua yayasan, juga dihadiri Sekretaris Yayasan H Ustam Dinata; Bendahara Yayasan Hj Hetty Muchtar; Bidang Litbang Yayasan Sumono MBA; Direktur Perguruan Dra Hj Dedeh R Soeria Atmadja; Wakil Direktur Asep Wahjudi; para kepala unit TK, SD, SMP, SMA; guru dan karyawan, dan pengurus BMOG yang mewakili orang tua murid.

Pada kesempatan itu pula diumumkan pemenang English Writing Contest (EWC) yang diselenggarakan yayasan dalam rangka mensosialisasikan pemahaman yang lebih baik terhadap makna logo Bina Insani. Pada kesempatan itu juga dilakukan sosialisasi penggunaan bahasa Inggris di kalangan guru-guru serta karyawan Bina Insani, dalam rangka menuju visi Bina Insani 2012 sebagai Sekolah Bertaraf Internasional.

JAKARTA 25 JANUARI 2008
Perbankan Pimpin Naiknya IHSG
Naiknya saham-saham di sektor perbankan memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), yang pada Kamis (24/1) kemarin ditutup dengan kenaikan 1,63 persen.

IHSG ditutup naik 40,423 poin menjadi 2.516,701 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan menguat 8,610 poin atau 3,01 persen untuk berada di 544,702. Pelaku pasar dari PT Reliance Sekuritas, Libria Sefitadewi, mengatakan, sektor perbankan sudah kembali menguat, sehingga memimpin indeks kembali bergerak positif. Menurut dia, imbas dari penurunan suku bunga The Fed telah mendorong beberapa sektor saham yang sensitif suku bunga.

Namun menurut dia, para pelaku pasar masih tetap waspada terhadap perkembangan perekonomian global. Hal itu terlihat dari adanya kecenderungan penurunan indeks dibanding awal perdagangan yang sempat naik 3 persen. Libria juga mengungkapkan, pergerakan indeks masih mengikuti bursa regional yang mendapat sentimen positif atas pulihnya bursa Wall Street, AS.

Naiknya bursa AS itu mendorong sebagaian besar bursa kawasan Asia, seperti bursa Tokyo, yang Indeks Nikkei 225-nya yang menguat 263,72 poin (2,06 persen) ke posisi 13.092,78. Demikian pula ursa Singapura dengan Indeks Straits Times yang naik 66,47 poin (2,23 persen) menjadi 3.050,09. Sementara penurunan terjadi di Bursa Hongkong dengan Indeks Hang Seng yang terkoreksi 550,90 poin (2,29 persen), menjadi 23.539,26, mengurangi laju kenaikan indeks BEI.

Pergerakan saham di BEI didominasi yang naik sebanyak 129 dibanding yang turun 84, sedangkan 48 stagnan dan 190 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks ini dipimpin menguatnya kembali saham-saham unggulan seperti Bank BCA naik Rp250 ke posisi Rp6.900, Bank BRI menguat Rp200 ke harga Rp6.700, Bank Mandiri terdongkrak Rp125 ke Rp3.100, Astra Internasional melambung Rp900 ke harga Rp25.900, Perusahaan Gas Negara terangkat Rp450 jadi Rp12.800, Telkom menguat Rp200 jadi Rp9.050 dan Bank BNI naik Rp70 menjadi Rp1.720. Volume perdagangan mencapai 3,298 miliar saham dengan nilai Rp 5,948 triliun dari 73.454 kali transaksi.

JAKARTA 25 JANUARI 2008

Baca Puisi di Sidang MK
Membaca puisi di panggung ditonton banyak orang, mungkin sudah lazim. Tapi, membaca puisi di dalam sidang perkara yang digelar di ruang sidang utama Mahkamah Konstitusi (MK), tampaknya luar biasa. Itulah yang dilakukan penyair kawakan, Taufik Ismail.

Sastrawan senior itu, Kamis (24/1), diminta untuk memberi keterangan sebagai ahli dari pihak termohon, yaitu pemerintah dan DPR. Sidang itu merupakan sidang keempat yang digelar MK untuk menguji pasal-pasal dalam UU Film No 8/1992 yang terkait Lembaga Sensor Film. Dengan topi baret ciri khasnya, Taufik membacakan puisinya berjudul Tebing tak Tampak, Jurang tak Tampak.

Di desa kami ada Tebing yang Curam dan ada Jurang yang dalam. Di antaranya, ada sepetak tanah datar tempat anak-anak bermain. Tebing dan jurang tersebut dikelilingi oleh pagar'. Tiba-tiba anak-anak muda ABG yang sedang bermain, berdemo. Kami menuntut pagar dibongkar, kami menuntut kebebasan. Kami tolak pembatasan dalam bentuk apa pun.

Apa itu pagar, apa itu pembatasan. Kami mau bebas sebebas-bebasnya. Demo berlangsung dengan hiruk pikuk. Namun, sekelompok anak muda lainnya yang tidak ikut berdemo hanya mengatakan bahwa mereka yang berdemo itu adalah buta semua matanya. Karena mereka tidak bisa melihat tebing yang tinggi dan jurang yang dalam. Yang kalau masuk ke dalamnya bisa patah tulang-tulang bahkan mati.

Begitulah isi puisi yang dilantunkan oleh Taufik. Jelas sekali puisi ini 'menyentil' sejumlah anak bangsa yang mengajukan gugatan pada MK yang menginginkan LSF dibubarkan atau diganti. Mereka yang mengajukan permohonan adalah Shanty (aktris), Riri Riza (sutradara), Nia Dinata (produser), Lalu Rois Amriradhiani (direktur JiFFest), serta Tino Saroengallo (sutradara).

''Saya pernah menantang pemred sebuah majalah porno luar negeri yang majalahnya itu juga terbit di Indonesia. Bagaimana seandainya model dalam majalah yang dibuatnya itu adalah ibu kandungnya, saudara perempuannya atau istrinya. Apakah mereka malu atau tidak. Sampai saat ini tidak ada jawaban dari pemred majalah tadi,'' paparnya. Ia pun melanjutkan, ''Sekarang saya tantang para pembuat film ini. Bagaimana kalau adegan-adegan mesum yang kalian buat itu dilakukan oleh ibu kalian, kakak perempuan kalian, atau istri kalian. Malukah kalian?''

Primus
Gemar Koleksi Kaligrafi

Kaligrafi ternyata memberikan rasa istimewa pada diri pesinetron, Primus Yustisio. Bagi suami aktris Jihan Fahira, ini memiliki kaligrafi bisa menjadi bagian instropeksi diri untuk terus mengingat sang Ilahi.

''Buat saya kaligrafi yang bagus itu tidak perlu macam-macam. Yang terpenting secara estetika menarik, tetapi juga saya bisa memahami apa yang tertulis dari kaligrafi tersebut,'' kata Primus saat ditemui selepas pembukaan pameran Empathy In Art karya Donovan Phity di Jakarta, akhir pekan lalu.

Primus mengaku koleksi kaligrafi yang ada di rumahnya tidak terlalu banyak. ''Jumlahnya sih tidak banyak, tetapi saya sangat senang bisa memilikinya,'' ucap lelaki yang mengawali penampilan sinetronnya di layar RCTI bersama Desy Ratnasari ini secara diplomatis.

Selain gemar mengoleksi kaligrafi, Primus ternyata juga senang terhadap berbagai jenis lukisan. Bahkan, khusus pada saat pembukaan pameran Donovan Phity, dia memboyong Jihan yang sedang mengandung dan putri keduanya, Lana Devia. ''Melihat lukisan seperti ini menjadi hiburan tersendiri bagi kami,'' kata penggemar klub Arsenal ini sambil melirik Jihan yang berada di sampingnya.

Saat ditanya mengapa anaknya yang masih berumur satu tahun empat bulan diajak menyaksikan pameran lukisan, Primus mengaku, langkah ini dilakukan untuk mengasah kelembutan jiwa dan hati sang anak. ''Berdasarkan penelitian, kalau anak dekat dengan dunia seni, ia akan menjadi orang yang berjiwa lembut dan berperasaan halus. Makanya, Lana sejak dini sudah saya kenalkan pada dunia seni,'' kata dia memberi alasan.

JAKARTA 25 JANUARI 2008

Belajar dari Krisis Finansial
Sejarah megajarkan banyak hal kepada umat manusia. Dari sejarahlah, umat manusia terus membangun peradaban menuju kesejahteraan. Sejarah mestinya menjadi pelajaran paling berharga.

Namun, sejarah memang selalu terulang. Krisis ekonomi di masa lalu yang semestinya tak perlu terjadi lagi di masa kini, tetap saja menghantam. Awal tahun ini, menjadi catatan tersendiri bagi perekonomian Amerika Serikat (AS), khususnya di pasar saham utama negeri itu. Krisis kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage) yang mulai terjadi pertengahan tahun lalu, kini efeknya sudah terasa. Sejumlah analis bahkan tegas-tegas mengatakan AS di ambang resesi.

Masalahnya, krisis subprime mortgage di AS itu berdampak pada perekonomian dunia. Efek psikologis ancaman resesi itu disebar spekulan, sehingga meruntuhkan indeks di bursa saham utama dunia. Subprime mortgage mulanya merupakan hipotek perumahan yang diubah menjadi paket utang, dengan jaminan perumahan, yang kemudian diperjualbelikan dalam bentuk colateralized debt obligation (CDO). Rendahnya imbal hasil investasi di AS dan Eropa membuat utang hipotek ini menarik investor. Namun, setelah subprime mortgage ketahuan bodong, pasar kredit dunia pun mengalami kebekuan (credit crunch).

Krisis ini nyata-nyata telah memakan korban banyak perusahaan pembiayaan raksasa, seperti Citibank yang sahamnya terpangkas 47 persen dan Mitsubishi Finance yang sahamnya turun 25,9 persen di awal tahun ini. Tidak itu saja, krisis tersebut juga meluas ke Asia. Bursa Bombay, Sensex, sempat menghentikan perdagangan sementara waktu jm secara otomatis selama satu jam, karena penurunan indeks di luar kewajaran. Demikian pula dengan bursa Korea Selatan, Kospi, meski lebih penghentian perdagangannya lebih pendek.

Perdagangan saham Bank of China, bank terbesar di negeri Tirai Bambu itu, juga sempat dihentikan sementara perdagangannya di bursa Shanghai. Bank of China gagal memberikan laporannya mengenai investasi subprime mortgage yang mereka tanamkan di AS. Bank of China diduga rugi besar akibat investasinya tersebut.

Beruntung, kondisi lebih baik berlaku di indeks Bursa Efek Indonesia. Meski sempat menembus penurunan indeks hingga 9,8 persen pada sesi penutupan perdagangan siang, Selasa (22/1), indeks sempat mengalami rebound dengan penurunan ditekan di 7,70 persen. Namun, akankah indeks pasar saham global bakal kembali pulih setelah bank sentral AS, The Federal Reserve, mengambil kebijakan darurat dengan menurunkan suku bunga terbesar sepanjang 23 tahun, dari 4,25 persen menjadi 3,75 persen?

Mereka yang menderita akibat subprime mortgage

Nama Kerugian
UBS 13,5 miliar dolar AS
Citigroup 11 miliar dolar AS
Merrill Lynch 8 miliar dolar AS
Morgan Stanley 9,4 miliar dolar AS
HSBC 3,4 miliar dolar AS
Bear Stearns 3,2 miliar dolar AS
Deutsche Bank 3,2 miliar dolar AS
Bank of America 3 miliar dolar AS
Barclays 2,6 miliar dolar AS
Royal Bank of Scotland 2,6 miliar dolar AS
Freddie Mac 2 miliar dolar AS
Credit Suisse 1 miliar dolar AS
Wachovia 1,1 miliar dolar AS
IKB 2,6 miliar dolar AS
JP Morgan kehilangan 1,3 miliar dolar AS.
ECB mengucurkan kredit 500 miliar dolar AS dengan bunga rendah di bawah harga pasar untuk mengatasi kebekuan kredit (credit crunch).
CEO Bear Stearns, James Cayne, mundur.

WASSALAM

Rachmad
Independent
rbacakoran at yahoo dot com

www.rachmadindependent.blogspot.com
www.news-independent.blogspot.com