Wednesday, January 30, 2008

SAMBUTAN PRESIDEN DI PEMAKAMAN SOEHARTO

JAKARTA 29 JANUARI 2008


Sambutan Pemakaman Almarhum Jenderal Besar TNI (Purn) Haji Muhammad Soeharto



SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SELAKU INSPEKTUR UPACARA
PADA PEMAKAMAN
ALMARHUM JENDERAL BESAR TNI (PURN)
HAJI MUHAMMAD SOEHARTO

Karanganyar, 28 Januari 2008



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Hadirin sekalian yang saya muliakan.
Segenap rakyat Indonesia di manapun berada,
Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Dengan penuh rasa duka yang amat dalam, pada hari ini, kita semua, seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Jenderal Besar TNI (Purn) Haji Muhammad Soeharto, Presiden Republik Indonesia ke-2. Almarhum telah berpulang ke rahmatullah dengan tenang, pada hari Minggu, tanggal 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Kita telah kehilangan salah seorang putera terbaik bangsa, seorang pejuang setia, prajurit sejati, dan seorang negarawan terhormat.

Kita hadir di sini, di Pemakaman Keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan. Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa, dharma bakti, serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.

Kita sama-sama mengetahui, almarhum, yang dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921, sepanjang hayatnya diabdikan untuk bangsa dan negara. Almarhum telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer, politik dan pemerintahan. Sejarah mencatat, ketika terjadi Revolusi Fisik pada tahun 1945-1949, Almarhum aktif berjuang mengusir penjajah untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara, yang masih berusia muda. Sejarah juga mencatat sebuah perjuangan yang paling monumental, yaitu ketika Almarhum bersama para pejuang lainnya melakukan “Serangan Umum 1 Maret” Tahun 1949 dan berhasil menduduki kota Yogyakarta. Peristiwa penting itu memberikan bobot dan kekuatan tersendiri pada diplomasi kita, yang berujung pada pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.

Pasca revolusi fisik, yaitu pada tahun 1962, ketika bangsa ini tengah memperjuangkan Pembebasan Irian Barat, almarhum kembali memenuhi panggilan negara untuk menunaikan tugas mulia sebagai Panglima Komando Mandala. Sejarahpun telah mengabadikan peristiwa besar ini sebagai paduan dari upaya diplomasi dan militer yang berhasil.

Pada tahun 1965, ketika bangsa kita kembali diuji oleh peristiwa G30-S PKI, almarhum kembali tampil mengemban tugas untuk menyelamatkan keutuhan negara, keutuhan bangsa serta melaksanakan pemulihan keamanan dan ketertiban.

Pada masa pemerintahan almarhum yaitu sejak diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968, Almarhum secara gigih memimpin pembangunan nasional, yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan yaitu stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Sejumlah prestasi dan keberhasilan telah dicapai oleh pemerintahan yang Almarhum pimpin, yang pada hakikatnya mengantarkan bangsa Indonesia setapak demi setapak menjadi bangsa yang makin maju dan makin sejahtera.

Hadirin yang saya muliakan,
Dengan jujur dan hati yang bersih kita patut mengakui begitu banyak jasa yang telah almarhum berikan pada bangsa dan negara. Namun kita juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa dan juga layaknya seorang pemimpin, almarhum tentulah tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan. Tidak ada manusia, umat hamba Allah yang sempurna di dunia ini. Untuk itu, marilah kita sebagai bangsa yang berjiwa besar, dengan tulus mengucapkan terima kasih serta memberikan penghormatan dan peng-hargaan yang tinggi atas dharma bhakti dan pengabdian almarhum pada bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang penting ini, saya juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhum, semoga di tempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT sesuai dengan perjuangan, pengorbanan dan amal ibadahnya. Kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan, kita mendoakan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran, serta dapat menerima kepergian almarhum dengan ikhlas dan tawakal.

Akhirnya, dengan memohon ridho Allah SWT, marilah kita lepas kepergian almarhum menghadap Sang Khaliq, dengan tenang. Marilah pula kita panjatkan doa, semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya. Selamat jalan Bapak Pembangunan, semoga berada dengan tenang di sisi Allah SWT.

Terima kasih
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Karanganyar, 28 Januari 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO




Pemakaman Soeharto
galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY mengantar jenazah mantan presiden Soeharto, di pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY mengantarkan jenazah mantan presiden Soeharto, di pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.


galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY sebagai Inspektur Upacara pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.
galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

galeri foto
28 Januari 2008
Presiden SBY melakukan penimbanan tanah ke liang lahat, pada pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.
galeri foto
28 Januari 2008

Presiden SBY menyerahkan bendera Merah Putih kepada Siti Hardiyanti mewakili keluarga, usai pemakaman mantan presiden Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) siang.

WASSALAM
RACHMAD YULIADI NASIR
INDEPENDENT
rbacakoran at yahoo dot com