Wednesday, January 9, 2008

9 JANUARI 2008

JAKARTA 9 JANUARI 2008


Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Cegah Penyelundupan 20 Keramik Berisi Miras


Petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SH) Kota Tangerang, Banten, mencegah upaya penyelundupan sebanyak 20 keramik dalam bentuk miniatur buldoser dari Australia yang didalamnya berisi minuman keras (Miras) dengan kadar alkohol sebesar 18 persen.

"Tindakan penyelundupan telah melanggar UU No. 39 Tahun 2007 tentang cukai dan larangan pembatasan bagi produk makanan dan minuman yang masuk ke Indonesia," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Dirjen BC Bandara SH, Eko Darmanto.
Dia mengatakan, petugas semula mencurigai adanya barang keramik dari negeri kangguru di gudang cargo impor dengan nomor 000212 tertanggal 2 Januari 2008 melalui Pemberitahuan Barang Impor (PIB).

Namun setelah diselidiki ternyata barang dengan merek "ceramic scale model" itu berbentuk buldoser mini dan didalamnya terdapat miras.
Dalam pemeriksaan petugas miras tersebut diproduksi "Inwine Agency Pte," di Australia dengan jumlah satu koli, Darmanto tidak menjelaskan nomor penerbangan pesawat yang membawa barang terebut.

Sementara itu, petugas juga mengamankan sebanyak tiga koli (sebanyak 900) telepon selular (posel) Code Division Multiple Access (CDMA) asal Korea Selatan.

Menurut dia, penyelundup menggunakan maskapai penerbangan Korea Airlines dengan nomor KE-627 dari Incheon, Kosel tujuan Jakarta.
Sedangkan penyelundupan ponsel tersebut telah melanggar UU No. 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan dan pelaku diwajibkan membayar bea masuk kepada pemerintah.

Darmanto enggan menyebutkan nama pelaku penyelundup keramik yang didalamnya terdapat miras serta ponsel dengan alasan tertentu.
Ponsel tersebut dikemas dalam dua koper dan ditatap rapi untuk mengelabui petugas, dan didalamnya tidak dilengkapi baterai.

Sebelumnya, Rabu (26/12) petugas BC menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak 3.000 unit ponsel berbagai merek dan tipe yang berasal dari China menggunakan lima maskapai penerbangan melalui terminal II kedatangan luar negeri Bandara SH.




Kondisi Soeharto Membaik tapi Masih Kritis


Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto membaik meski masih belum melewati masa kritis.
"Secara umum kondisi Pak Harto lebih baik dari kemarin," kata Ketua Tim Dokter Soeharto, Dr Mardjo Soebiandono, kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Rabu.

Sebelumnya pada Selasa (8/1), kondisi Presiden Kedua Indonesia tersebut dilaporkan melemah.

Menurut Mardjo, Pak Harto, yang kini memasuki hari keenam perawatannya di RSPP, dalam keadaan sadar meski masih lemah.

Dikatakannya, tim dokter akan terus melakukan pengobatan intensif dan berencana memasang alat pacu jantung jika kondisi Pak Harto sudah dianggap optimal.

Sebab, hasil pemeriksaan "Tisue Doppler Imaging" dan sidik perfusi jantung memperlihatkan gambaran disinkronisasi otak, otot jantung, dan kerusakan jaringan otot di apeks jantung.

Sementara itu anggota Tim Dokter, Djoko Rahardjo, menyatakan, mesin CCVVHDF berperan penting dalam perawatan Pak Harto, khususnya untuk menyedot cairan dari tubuh Pak Harto.

Selasa (8/1), mesin tersebut sempat dihentikan operasionalnya karena ada pemeriksaan dengan radionuklir. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan yang mengakibatkan terjadinya gangguan dalam paru-parunya.




Harga Minyak Kembali Naik

Setelah dua pekan mengalami penurunan, harga minyak pada perdagangan sesi siang Selasa (8/1) kembali naik. Kenaikan harga minyak ini lebih dikarenakan kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian AS.

Harga minyak jenis light sweet untuk distribusi Februari naik 40 sen menjadi 95,49 dolar AS per barel. Harga tersebut tercatat di New York Mercantile Exchange untuk transaksi elektronik Asia. Kekhawatiran pelaku pasar juga terkait masalah cadangan minyak. Pada pertengahan pekan ini, pemerintah AS akan mengumumkan laporan cadangan minyaknya.

Dalam laporan Dow Jones Newswire, cadangan minyak turun hingga 300 ribu barel pada pekan lalu. Sedangkan cadangan gasolin diperkirakan naik 1,7 juta barel dan minyak hasil sulingan turun jadi 600 ribu barel. Kilang minyak diharapkan bisa meningkatkan kapasitasnya menjadi 89,6 persen. Para broker mengatakan, pelaku pasar masih menunggu pernyataan resmi bank sentral AS, The Fed, yang akan dikemukakan Kamis mendatang. Gubernur The Fed, Ben S Bernanke, akan mengumumkan pandangannya tentang perekonomian Amerika dan juga pasar global.

''Dalam beberapa hari ke depan, investor berharap dan mencoba mengambil keuntungan gambaran nyata dari pembangunan Amerika ke depan dan juga ekonomi global, meskipun ini bukanlah hal yang mudah,'' kata ekonom Commerzbank, Gavin Friend. Namun, ia menambahkan, dolar AS diperkirakan menurun karena sentimen negatif masih berlangsung. Mengawali 2008, dolar AS melemah.

Terutama saat adanya laporan mengenai rendahnya penyerapan tenaga kerja beberapa waktu lalu. Dengan kondisi perekonomian AS yang terpuruk, hanya 18 ribu tenaga kerja yang terserap sedangkan analis memperkirakan mencapai 70 ribu tenaga kerja. Selain itu, jumlah pengangguran pada Desember naik lima persen, kenaikan terbesar sejak November 2005.

Broker menuturkan bahwa investor masih khawatir dengan penyerapan tenaga kerja tersebut. Pasalnya akan berdampak pada pengurangan pendapatan dan belanja personal meskipun diprediksi, The Fed akan menurunkan tingkat suku bunganya pada pertemuan anggotanya di akhir Januari. ''Kelihatannya pasar akan agresif kalau The Fed memotong suku bunganya dan semakin membangkitkan kekhawatiran terjadinya resesi,'' katanya.

Soeharto Alami Gagal Jantung


Kondisi kesehatan mantan presiden Soeharto kembali memburuk. Tim dokter kepresidenan yang menangani perawatan Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menemukan ketidaksinkronan kerja jantung bilik kiri dan kanan.

''Ada disinkronisasi pergerakan otot jantung dan tidak bergeraknya salah satu segmen otot jantung,'' kata ketua tim dokter kepresidenan, dr Mardjo Subiandono, saat jumpa pers, Selasa (8/1). Menurut Mardjo, tim dokter masih melacak otot bagian mana yang tak bergerak. Untuk mengetahuinya, tim dokter melakukan thalium scan jantung Soeharto dengan teknik radio nuklir.

Mundurnya kesehatan Soeharto, menurut anggota tim dokter kepresidenan, dr Juniarti Hatta, dipicu oleh tak normalnya fungsi jantung bilik kiri dan bilik kanan. Kondisi ini diperparah dengan membengkaknya jantung di sisi kiri. ''Sudah terjadi gagal jantung. Kalau tidak, kan tidak terjadi bengkak-bengkak seperti ini,'' kata dokter ahli jantung ini.

Untuk mengurangi pembengkakan, tim dokter akan memasang alat cardiac resynchronization therapy (CRT). Berbeda dengan alat pacu jantung biasa, CRT bukan untuk memacu kerja jantung, tapi mengharmonisasikan gerak jantung kiri dan kanan. Sebab, jika tidak segera diperbaiki, kata Juniarti, berpotensi ke arah kegagalan fungsi organ lainnya. ''Kondisinya bisa menuju ke sana, cuma akan kita perbaiki.''

Salah satu faktor positif organ kerja Soeharto, paparnya, adalah fungsi paru-paru. ''Untung paru-parunya masih bagus, sehingga masih bisa bernapas.'' Pemasangan CRT, kata anggota tim dokter lainnya, dr Ismoyo, tidak bisa dilakukan segera karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Dia menyebut seperti kesehatan cukup optimal, haemoglobin (Hb) harus 10 gram persen saat itu masih 7,4 gram persen. Hb darah Soeharto sempat membaik di 8,3 gram persen.

Pemasangan CRT yang melalui pembuluh darah, ungkap Ismoyo, juga bisa memperburuk kondisi jantung. ''Hb yang sudah rendah, bisa tambah rendah. Ini berpengaruh langsung ke jantungnya.'' Ketidakstabilan kesehatan Soeharto, tambah anggota tim dokter, dr Hermansyur, tidak bisa dikatakan karena satu faktor saja. ''Semua saling berhubungan, juga ada risiko karena usia sudah tua.''

Turunnya produksi urine serta menumpuknya cairan di paru-paru, diduga juga jadi penyebab lain kesehatan Soeharto melemah kembali. Transfusi darah yang dilakukan pada Senin (7/1), belum mampu mengurangi penumpukan cairan di paru-paru Soeharto. Bahkan, papar Mardjo, ada tanda-tanda perdarahan pada urine dan fesesnya. Jumlah urine yang dikeluarkan hanya 13 cc per jam, dari 75 cc per jam untuk ukuran normal di usianya.

Karena itu, kemarin, transfusi darah ditambah menjadi 300 cc, dari sebelumnya 200 cc. Tindakan continuos venous vena haemo dalisis (CVVHD) yang berfungsi mengeluarkan cairan berlebih, akan diteruskan. Labil dan memburuknya kondisi Soeharto, membuat tim dokter melarang Soeharto menemui tamu. Namun, meski labil, kata Mardjo, Soeharto bisa melakukan kontak dan punya kesadaran yang baik serta memberi respons saat ditanya. ''Jadi, tidak dalam keadaan koma.''

wassalam

Rachmad
Independent


rbacakoran at yahoo dot com
www.rachmadindependent.blogspot.com/
www.news-independent.blogspot.com/