Saturday, January 5, 2008

5 JANUARI 2008

JAKARTA 5 JANUARI 2008

Sejumlah Tokoh Orba Doakan Kesembuhan Pak Harto
Sejumlah tokoh Orde Baru (Orba) yaitu Fuad Bawazier dan Haryono Suyono, setelah mengunjungi mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengatakan mendoakan kesehatan mantan penguasa itu agar cepat pulih.

"Kita berdoa saja, karena kondisi Pak Harto kritis," kata Fuad Bawazier didampingi Haryono Suyono, di Jakarta, Sabtu siang. Sementara itu, Haryono mengatakan Presiden RI kedua itu dapat berkomunikasi sedikit.

Menurut Haryono, saat menerima kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Soeharto mengucapkan terima kasih dan terharu atas perhatian itu. Ia juga mendoakan kesehatan mantan orang nomor satu di Indonesia itu yang saat ini ditangani 40 dokter terbaik di bidangnya.

Haryono juga menjelaskan bahwa anak-anak Soeharto tampak hadir mendampingi antara lain Siti Hediati (Titik Soeharto), Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut Soeharto), Sigit Soeharto, dan Tommy Soeharto sejak Sabtu pagi.

Bambang Trihatmodjo dijadwalkan menjenguk pada Sabtu sore. Haryono dan Fuad tampak meninggalkan RSPP sekitar pukul 12.00 WIB. Haryono telah menjenguk Soeharto sejak pukul 08.15 WIB. Selain mereka, tampak juga mantan Meteri Koperasi di era Soeharto, Subiyakto Tjakra Werdaya pada pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Subiyakto juga mendoakan kesehatan Soeharto. "Kita doakan saja kesehatannya," katanya. Pada tengah hari tampak sejumlah keluarga dekat mantan Presiden Soeharto cucu dan menantunya datang menjenguk antara lain Enno Sigit, Elsye Sigit istri dari Sigit dan Rica Callebout istri dari Ari Sigit.


Banjir Menggenangi 1.253 Rumah Warga di Sambas

Sebanyak 1.253 rumah warga yang dihuni 8.077 jiwa di lima kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sejak 1 Januari 2008 dilanda banjir. Banjir menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian air 30 - 70 centimeter dari permukaan tanah.
Lima kecamatan yang digenangi banjir, meliputi Selakau di desa Gayung Bersambut, Selakau Timur di tiga desa meliputi Selakau Tua, Buduk Sempadan, Seranggan. Kecamatan Galing meliputi desa Sijang, Tri Gadu, Sempoang dan Tempapan Hulu, Kecamatan Sejangkung di desa Semangak dan Sajingan Kecil.

Sementara di Kecamatan Teluk Keramat terdapat delapan desa, meliputi Tebing Jaya, Sekabau, Serayu, Lela, Samustida/Sangek kaliampuk, Sangek Kaliampai, Sangek Mangge, dan Mekar Sekuntum. Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Banjir Kabupaten Sambas, Arsyad, mengatakan bantuan beras, mie instan, kecap manis sudah didistribusikan.

Banjir yang mulai menggenangi permukiman warga pada 1 Januari mengakibatkan aktivitas warga nyaris lumpuh.
Bantuan beras yang diserahkan ke Kecamatan Selakau sebanyak 450 kilogram,indomie 87 dus, Selakau Timur sebanyak 565 kilogram, Galing sebanyak 2,1 ton, Sejangkung 1,5 ton, Teluk Keramat sebanyak 2,6 ton.

Banjir telah mengakibatkan matinya 158 itik dan ayam, 411 hektar lahan padi siap panen mengalami puso dan 4.073 hektar lahan perkebunan karet tenggelam di Kecamatan Teluk Keramat. "Setiap desa kini sudah dibentuk posko penanganan dan disediakan pula tempat penampungan. Namun belum ada penduduk yang mengungsi," kata Sekretaris Satlak Penanggulangan Banjir, Arsyad.

Penduduk setempat tetap bertahan di rumah dengan membuat barak-barak dari kayu. Masih menurut Arsyad, Pemerintah Kabupaten Sambas menyiapkan dana bencana Rp600 juta/tahun dan 20 ton beras yang tersedia di posko.


Pemerintah RI Fasilitasi Soeharto dengan Pengobatan Terbaik

Pemerintah Republik Indonesia melakukan upaya pengobatan terbaik bagi pemulihan kesehatan mantan Presiden Soeharto.

"Sebagaimana yang kita lakukan kepada para mantan pimpinan negara selalu kita berikan bantuan perawatan kesehatan terbaik," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan Jakarta, Sabtu sore, setelah menjenguk Soeharto. Menurut Kepala Negara, sudah beberapa hari ini tim dokter baik gabungan dari tim dokter kepresidenan maupun tim dokter lain yang biasanya merawat mantan-mantan presiden dan mantan-mantan wakil presiden melakukan perawatan pengobatan terbaik.

"Sekarang meskipun keadaannya kritis upaya medis masih terus dilakukan, kita lakukan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan kesehatan mantan presiden Soeharto," ujarnya. Lebih lanjut Presiden Yudhoyono mengimbau agar publik turut mendoakan yang terbaik bagi mantan penguasa di orde baru itu. "Kita patut mendoakan agar langkah-langkah yang dilakukan oleh tim dokter berhasil atau kita mendoakan yang terbaiklah bagi mantan Presiden Soeharto untuk kebaikan semua," katanya.

"Mudah-mudahan langkah-langkah yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik," ujarnya. Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto yang ditemui di ruang perawatan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) memang dalam keadaan kritis sebagaimana penjelasan tim dokter kepresidenan dan dokter tim lain yang juga bertugas.

Presiden Yudhoyono menyampaikan hal itu dengan didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri antara lain Menkopolhukam Widodo AS,Menko Perekonomian Budiono, Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Ali Alatas, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Panglima TNI Djoko Suyanto, Mensesneg Hatta Rajasa, Sekertaris Kabinet Sudi Silalahi dan Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng. Mantan Presiden Soeharto dirawat di RSPP sejak Jumat (4/1) siang.

Presiden Yudhoyono menjenguk mantan Presiden Soeharto di RSPP sekitar pukul 11.30 WIB selama lebih kurang 20 menit.
Setelah menjenguk Soeharto, Presiden Yudhoyono menggelar rapat dengan sejumlah menteri mengenai kesehatan mantan Presiden Soeharto. Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai mendampingi Presiden Yudhoyono memberikan pernyataan pers mengenai kondisi kesehatan Soeharto, langsung menuju RSPP.

Awal Pembuka Tahun 2008
Galeri 678 Gelar Pameran Lukisan Gigih Wiyono di Galeri Nasional Indonesia

Memasuki awal tahun 2008, Galeri Nasional Indonesia kembali hadir di hadapan publik jakarta dengan menghadirkan Karya pelukis dan pematung Gigih Wiyono dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta Pusat mulai Jumat (4/1) hingga Selasa (15/1) mendatang.

Pameran tunggal Gigih Wiyono yang digelar Galeri 678 dan bertema "Diva Sri Migrasi" ini dibuka istri Gubernur DKI Jakarta, Ny Tatiek Fauzi Bowo Jumat malam(4/1)

Dalam pembukaan pameran malam ini, digelar kolaborasi seni tari oleh Merel Wardaningrum dan Yan Rizky Utami serta kotekan lesung oleh kaum ibu Padepokan Djayabinangun, Sukoharjo, Jawa Tengah, bertajuk "Sri Mulih".

KRT Gigih Wiyono Hadinagoro yang lebih dikenal sebagai Gigih Wiyono lahir di Sukohardjo, Jawa Tengah pada 30 Agustus 1967. Dia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia atau STSI Surakarta, dan melanjutkan ke Institut Senirupa Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Gigih Wiyono mulai berpameran sejak tahun 1989 diawali di Pekanbaru, Riau. Selain sebagai pelukis, Gigih juga dikenal sebagai pematung. "Diva Sri Migrasi" adalah pemeran tunggal kesebelas Gigih Wiyono. Sosok "Dewi Sri" yang dianggap sebagai "Dewi Kesuburan" diangkat menjadi tema sentral dalam karya-karya Gigih kali ini. Sang Dewi memberikan banyak inspirasi dengan segala kelembutan, kekuatan bahkan misteri kehidupan digubah secara intens dalam lukisan karya Gigih.

Pemilik Galeri 678, S Jacob mengatakan, perkembangan seni rupa akhir-akhir ini sangat marak dan menunjukkan kemajuan yang signifikan. Galeri 678 merespon perkembangan ini dengan menghadirkan pameran di Galeri Nasional Indonesia.

"Pada usia yang tergolong muda, Gigih dengan energi positifnya terus berkiprah dalam perjalanan seni rupa Indonesia," kata S Jacob,

Penyanyi legendaris Waldjinah yang dikenal dengan "Walang Kekek" menilai, karya Gigih Wiyono yang ekspresionis dengan obyek tradisional menghentak hati nurani kita untuk mengingat cita-cita sejarah di masa lalu. Budaya yang akan hilang itu seakan-akan teringat kembali setelah melihat karya Gigih Wiyono berjudul "Berkah Dewi Sri", "Rizki Agung" dan "Pertemuan".

Saat-saat akan pembukaan pameran terjadi hal yang diluar dugaan, matinya aliran listrik selama 15 menit. Hadir tamu dari berbagai elemen sektoral, kalangan seniman, pengusaha orba Sudwikatmono pemilik tunggal bioskop 21 dan bisnis raksasa di penjuru Indonesia yang di dampingi oleh istri beliau.

Menurut istri fauzi bowo, matinya aliran listrik bertanda suksesnya pameran ini yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Para tamu undangan juga menerima kenang-kenangan dari pihak penyelenggara berupa seikat tangkai padi kuning dalam bungkusan plastik bening yang indah untuk di bawa pulang.