Sunday, January 27, 2008

BENDERA SETENGAH TIANG UNTUK PAK HARTO

JAKARTA 28 JANUARI 2008

Bendera Setengah Tiang untuk Pak Harto

Pak Harto wafat. Presiden SBY dan Ibu Ani serta Wapres JK dan Ibu Mufidah berdoa di depan jenazah almarhum Pak Harto, di  rumah duka  di Jl. Cendana, hari Minggu (27/1) sore. (foto: abror/presidensby.info)Tetap saja kita terkejut. Walau berita tentang sakitnya beliau telah kita ketahui sejak beberapa minggu terakhir. Memang, kematian pemimpin atau mantan pemimpin tak pernah 'biasa.' Bagi keluarga, bagi negara, dan bagi rakyat. Karena penghormatan harus diberikan secara pantas.

Kita berduka, negara berduka, itu pernyataan Presiden SBY. Beliau mengajak seluruh rakyat untuk mendoakan Pak Harto, agar almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT, sesuai dengan amal perbuatannya kepada bangsa dan negara. Pagi ini, Presiden SBY akan menjadi Inspektur Upacara dalam upacara pemakaman kenegaraan di Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sesuai dengan UU No.7 tahun 1978, dan PP No.62 tahun 1990, Presiden menginstruksikan agar seluruh kantor-kantor pemerintah, termasuk Kantor Perwakilan RI di luar negeri, kantor swasta, serta masyarakat luas untuk mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang selama seminggu. Karena negara sedang berkabung.

Inilah saat yang tepat kita memulai tradisi memberikan penghormatan yang pantas kepada mantan pemimpin bangsa, pada akhir hayatnya. Tak perlu kita berpaling ke belakang dan membandingkan dengan perlakuan terhadap pemimpin yang terdahulu. Itu urusan mereka yang terdahulu. Yang kita perlukan adalah menatap ke depan, membangun tradisi kenegaraan yang pantas bagi bangsa yang besar.

Kita bisa saja berbeda politik dengan mantan pemimpin. Bahkan pemimpin yang sekarang mungkin saja berbeda haluan dengan pemimpin yang lalu. Tetapi sebagai bangsa beradab, sebagai negara yang besar, saatnya kita menempatkan pemimpin dan mantan pemimpin pada tempatnya yang tepat. Dan kita berikan penghormatan yang semestinya. Seperti biasa, segala tanggung jawab yang bersangkutan dengan almarhum akan diurus sesudah masa berkabung selesai.

Bangsa lain tidak akan menghormati bangsa kita kalau kita tidak menghormati diri sendiri. Termasuk dalam menghormati pemimpin dan mantan pemimpin. Selamat jalan Pak Harto. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

WASSALAM

Rachmad
Independent
rbacakoran at yahoo dot com

www.rachmadindependent.blogspot.com
www.news-independent.blogspot.com